Umumnya, tukang bangunan bekerja dengan dua sistem yakni harian dan borongan. Biar tidak salah pilih, berikut panduan lengkap mengenai perbedaan harga jasa tukang bangunan harian dan borongan, serta tips memilih tukang yang sesuai dengan kebutuhan proyekmu.
Harga jasa tukang bangunan harian

Harga jasa tukang bangunan terbaru. Foto: Freepik
Sistem harian cocok jika proyek tidak terlalu besar atau masih dalam tahap persiapan. Pada sistem ini, kamu membayar jasa tukang per hari kerja, biasanya tanpa bahan bangunan.
Kisaran harga untuk tukang bangunan umum: Rp130 ribu hingga Rp180 ribu per hari
Tukang spesialis (keramik, listrik, cat, plafon): Rp160 ribu hingga Rp250 ribu per hari
Kelebihan menggunakan jasa tukang bangunan harian adalah lebih fleksibel dan mudah dikontrol, dan cocok untuk pekerjaan kecil atau bertahap. Namun, kekurangannya bisa memakan waktu lebih lama, serta boros jika tidak diawasi dengan baik.
Baca juga: Modal Nekat Bangun Rumah Sendiri? Baca Ini Dulu Biar Gak Nyesel! |
Harga jasa tukang bangunan borongan
Sistem borongan dihitung berdasarkan total volume pekerjaan atau per meter persegi. Biasanya sudah mencakup jasa tukang dan material (borongan penuh), atau hanya jasanya saja (borongan tenaga).Kisaran harga borongan tenaga saja: Rp600 ribu hingga Rp800 ribu per meter persegi.
Borongan tenaga + material: Rp3 juta hingga Rp4,5 juta per meter persegi (tergantung spesifikasi material dan lokasi)
Kelebihan menggunakan jasa tukang bangunan borongan adalah estimasi biaya dan waktu lebih jelas, dan tidak perlu mengawasi harian secara ketat. Meski begitu, kamu perlu perjelas perjanjian kerja (RAB), dan biasanya risiko kualitas menurun jika terlalu ditekan biayanya
Tips memilih tukang bangunan yang tepat

Tips memilih jasa tukang bangunan. Foto: MI
Memilih tukang bangunan yang tepat sangat penting agar proyek berjalan lancar, efisien, dan hasilnya memuaskan. Berikut beberapa tips memilih tukang yang bisa kamu terapkan:
1. Cek portofolio dan pengalaman
Minta dokumentasi hasil kerja sebelumnya, terutama jika kamu ingin hasil yang rapi dan sesuai desain.2. Minta rekomendasi
Tanya teman, keluarga, atau tetangga yang pernah menggunakan jasa tukang. Referensi langsung biasanya lebih terpercaya.3. Buat perjanjian tertulis
Selalu buat kontrak kerja, baik untuk sistem harian maupun borongan. Sertakan waktu kerja, lingkup kerja, biaya, dan sanksi jika meleset dari jadwal.4. Uji komunikasi dan etika kerja
Pilih tukang yang komunikatif, terbuka dengan pertanyaan, dan profesional dalam bekerja.5. Jangan tergiur harga murah
Harga murah bukan jaminan. Bandingkan dengan harga pasaran dan pertimbangkan kualitas kerja yang ditawarkan.Baik sistem harian maupun borongan, keduanya punya kelebihan masing-masing. Kunci utamanya adalah memilih tukang bangunan yang sesuai kebutuhan proyek dan bisa dipercaya.
Jangan ragu untuk melakukan survei harga dan diskusi sebelum mulai membangun atau renovasi rumah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News