Jakarta: Penangkal petir adalah perangkat keselamatan penting yang melindungi rumah dari sambaran petir. Di pasaran, terdapat berbagai jenis penangkal petir yang dapat dipilih, masing-masing dengan kelebihan dan kekurangannya.
Pemilihan jenis penangkal petir yang tepat untuk rumah bergantung pada beberapa faktor, seperti ukuran dan bentuk bangunan, ketinggian tiang, dan tingkat risiko sambaran petir di daerah.
Jenis-jenis penangkal petir

Jenis-jenis penangkal petir. Foto: Freepik
Berikut ini adalah beberapa jenis penangkal petir yang umum digunakan untuk rumah:
1. Penangkal Petir Konvensional
Jenis penangkal petir ini merupakan yang paling umum digunakan. Penangkal petir konvensional terdiri dari tiang logam runcing yang dipasang di titik tertinggi bangunan dan dihubungkan ke tanah melalui kabel konduktor.
Baca juga: Cara Kerja Penangkal Petir di Rumah |
Saat petir menyambar, arus listrik akan mengalir melalui tiang dan kabel, dan dialirkan ke tanah, sehingga mencegah kerusakan pada bangunan.
2. Penangkal Petir Radioaktif
Jenis penangkal petir ini menggunakan bahan radioaktif untuk menghasilkan ionisasi udara. Ionisasi ini menciptakan jalur konduktif yang memudahkan aliran arus listrik saat petir menyambar.
Penangkal petir radioaktif sangat efektif, tetapi penggunaannya dibatasi karena kekhawatiran tentang keamanan dan dampak lingkungan.
3. Penangkal Petir Elektrostatis
Penangkal petir jenis ini memanfaatkan prinsip elektrostatika untuk menarik petir. Penangkal petir elektrostatis terdiri dari serangkaian elektroda yang dipasang di sekitar bangunan.
Elektroda ini menghasilkan medan listrik yang menarik petir ke penangkal, sehingga mencegahnya menyambar bangunan.
4. Penangkal Petir Kawat Catenary
Penangkal petir kawat catenary biasanya digunakan untuk melindungi area yang luas, seperti lapangan olahraga atau taman.
Penangkal petir ini terdiri dari kabel logam yang digantung di antara tiang-tiang tinggi. Kabel ini menciptakan bidang proteksi yang mencegah petir menyambar area yang dilindungi.
5. Penangkal Petir ESE (Early Streamer Emission)
Penangkal petir ESE adalah jenis penangkal petir aktif yang dirancang untuk mendeteksi dan menarik petir sebelum menyambar bangunan.
Baca juga: Cara Agar Rumah Tidak Tersambar Petir saat Musim Hujan |
Penangkal petir ESE menggunakan perangkat elektronik untuk menghasilkan pelepasan muatan listrik yang berlawanan dengan awan petir, sehingga menciptakan jalur konduktif yang memudahkan aliran arus listrik saat petir menyambar.
Cara pasang penangkal petir
Memasang penangkal petir adalah tindakan penting untuk melindungi bangunan dan penghuninya dari risiko sambaran petir. Dengan mengikuti panduan langkah demi langkah ini, kamu dapat memastikan pemasangan penangkal petir yang efektif dan aman.
Langkah 1: Evaluasi Kebutuhan
Sebelum memasang penangkal petir, penting untuk menilai kebutuhan berdasarkan lokasi, ketinggian, dan luas bangunan. Pertimbangan-pertimbangan ini akan menentukan jenis dan jumlah penangkal petir yang diperlukan.
Langkah 2: Instalasi Grounding
Grounding adalah komponen penting dari sistem penangkal petir. Ini berfungsi sebagai jalur penghantar arus listrik petir ke tanah. Grounding dapat dibuat dengan menanam elektroda tembaga atau logam lain ke dalam tanah sedalam 2-3 meter.
Langkah 3: Pemasangan Kabel Konduktor
Kabel konduktor berfungsi mengalirkan arus listrik dari penangkal petir ke sistem grounding. Pilih kabel konduktor yang sesuai dengan standar dan cukup tebal untuk menahan arus petir. Hubungkan kabel ke penangkal petir dan sistem grounding dengan sambungan yang rapat dan aman.
Langkah 4: Pemasangan Tombak Penangkal
Tombak penangkal berfungsi menangkap arus petir. Pasang tombak di titik-titik tertinggi bangunan, seperti atap, cerobong asap, atau antena. Jarak antar tombak harus mengikuti standar yang berlaku, biasanya tidak lebih dari 6 meter.
Langkah 5: Sambungan Jalur Petir
Hubungkan tombak-tombak penangkal satu sama lain dengan kabel konduktor. Hindari sambungan yang membentuk sudut tajam atau lekukan, karena dapat menjadi titik lemah pada sistem penangkal petir.
Langkah 6: Pengujian dan Pemeliharaan
Setelah pemasangan selesai, lakukan pengujian sistem penangkal petir untuk memastikan fungsinya dengan baik. Pemeliharaan berkala juga penting untuk menjaga efektivitas dan mencegah kerusakan.
Penting untuk berkonsultasi dengan ahli listrik atau kontraktor penangkal petir yang berkualifikasi untuk menentukan jenis penangkal petir yang paling sesuai untuk kebutuhan
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id