Jakarta: Keramik lantai dan dinding memiliki bahan yang berbeda. Banyak orang percaya bahwa perbedaan utama antara keramik lantai dan dinding terletak pada ukurannya.
Banyak orang juga menganggap porselen cocok untuk lantai, sedangkan keramik lebih cocok untuk dinding. Namun, keduanya tidak benar padahal kedua jenis bahan tersebut lebih dari sekadar ukuran dan tampilannya.
Ada beberapa faktor pembeda jenis keramik lantai dan dinding termasuk perbedaan material hingga daya tahan. Perbedaan ini menjadi faktor penting yang harus dipertimbangkan. Berikut ini perbedaan keramik lantai dan dinding yang harus kamu ketahui.
Perbedaan keramik lantai dan dinding

1. Bahan keramik
Desain keramik dinding lebih rumit dan warna yang lebih cerah, sedangkan ubin lantai biasanya lebih besar dan desain lebih sederhana. Kedua jenis keramik tersedia dalam berbagai desain, warna, bentuk, dan ukuran.
Tidak ada perbedaan yang signifikan. Namun, keramik dinding tidak tahan lama karena tidak dibuat untuk diinjak dan lebih mengutamakan estetika.
Sementara itu, keramik lantai dibuat agar bisa diinjak. Tidak hanya memudahkan pemasangannya, tetapi juga akan memengaruhi estetika rumah.
2. Kekuatan
Perbedaan antara keramik lantai dan dinding adalah ukuran kekuatan. Melansir Tile Source of Texas, Porcelain Enamel Institute (PEI) menempatkan jenis keramik dalam lima kategori. Masing-masing ukuran dapat menentukan seberapa banyak keausan yang dapat ditahan tanpa retak.
Keramik PEI kelas I cocok untuk area dinding dengan jalur lalu lalang ringan dan dinding yang mudah tergores atau berbekas. Keramik kelas II dapat dipasang di area rumah yang tidak banyak dilalui orang. Selanjutnya, keramik kelas III ideal untuk area apapun di rumah.
Baca juga: Mudah, Begini Cara Menata Halaman di Rumah Kecil |
Keramik kelas IV cocok untuk lingkungan perumahan dan komersial ringan karena dapat menahan beban jalur lalu lintas yang besar. Keramik kelas V cocok untuk semua perumahan dan lalu lintas komersial berat, seperti bandara dan mal.
Keramik lantai akan memiliki peringkat PEI lebih tinggi daripada dinding. Jika ingin mengetahui lebih lanjut, pastikan untuk berkonsultasi dengan profesional dalam mendapatkan informasi lebih lanjut.
3. Daya tahan dan perawatan
Secara gaya, keramik dinding lebih tipis daripada ubin lantai sehingga lebih mudah retak di bawah tekanan. Keramik lantai juga lebih tebal dan kuat karena harus menahan tekanan dari lalu lintas pejalan kaki yang terus menerus.
Meskipun dinding tidak setebal lantai, keramik tersebut dapat bertahan selama puluhan tahun apabila merawat dengan benar. Kedua keramik tersebut dapat digunakan untuk pemasangan di dinding. Jika mencari lantai baru, Anda harus menggunakan satu set ubin lantai.
4. Tahan panas dan kelembaban
Proses pembuatan menentukan ketahanan terhadap panas dan kelembapan. Porselen dibuat dengan suhu panas yang lebih tinggi sehingga lebih tahan terhadap kelembapan.
Maka, keramik dinding tidak akan terlalu rentan terhadap suhu panas. Sementara itu, kelembapan seperti ubin lantai tidak tahan air.
5. Masa pakai
Jika dirawat dengan baik, keramik dinding ataupun lantai memiliki masa pakai yang sama dan dapat bertahan selama bertahun-tahun. Namun, keramik lantai lebih kuat dan lebih tahan lama daripada dinding.
Seharusnya, keramik lantai bertahan lebih lama. Jika dirawat dengan baik, keramik dinding dapat bertahan lebih lama. Namun, keramik lantai memiliki kekurangan terbuat dari bahan yang lebih ringan dan lembut. (Theresia Vania Somawidjaja)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id