Kebiasaan yang bisa merusak tanaman. Foto: Freepik
Kebiasaan yang bisa merusak tanaman. Foto: Freepik

Awas! 8 Kebiasaan Berkebun Ini Bisa Merusak Tanaman

Rizkie Fauzian • 12 April 2025 14:40

Jakarta: Berkebun adalah cara yang bagus untuk tetap aktif dan terhubung dengan alam. Seorang pemula yang bekerja di sebidang tanah kecil ataupun tukang kebun yang lebih berpengalaman untuk menanam di lahan yang luas dapat memberikan manfaat berkebun sangat besar. 

Namun, kita akan frustasi jika melakukan banyak pekerjaan dan tidak melihat hasil yang diharapkan. Beberapa kebiasaan berkebun yang buruk dapat menghambat usaha dan membuat tanaman tidak tumbuh subur.

Mungkin kamu belum tahu kebiasaan yang bisa merusak tanaman. Dikutip Real Simple, berikut ini tujuh kebiasaan berkebun umum yang dapat merusak tanaman.

Kebiasaan yang bisa merusak tanaman

Awas! 8 Kebiasaan Berkebun Ini Bisa Merusak Tanaman
Kebiasaan yang bisa merusak tanaman. Foto: Freepik

1. Melewatkan mulsa

Laura Janney dari The Inspired Garden mengatakan mulsa membantu mempertahankan kelembapan di tanah saat cuaca panas. Mulsa memiliki manfaat tambahan untuk mencegah gulma tumbuh.

Jika mulsa dibiarkan terlalu lama selama cuaca dingin, pemanasan tanah dapat melambat sehingga perkembangan tanaman tertunda. Jadi, perhatikan cuaca dan sesuaikan praktik mulsa sesuai kebutuhan.

2. Menanam langsung ke tanah

Tukang kebun pemula mungkin berpikir berkebun semudah menanam benih di tanah, tetapi kenyataannya tidak demikian. Kamu perlu menggunakan tanah kebun, sebaiknya gunakan tanah organik karena menyediakan nutrisi, dan strukturnya membantu drainase air.

Janney mengatakan lubang harus berukuran sepertiga hingga setengah dari ukuran tanaman yang mungkin cukup dalam untuk semak tinggi. Cobalah konsultasikan dengan spesialis perawatan rumput jika tidak yakin dengan tanah yang digunakan.

3. Penyiraman terlalu banyak atau sedikit

Kebanyakan orang tidak menyadari berapa banyak air yang dibutuhkan untuk jenis tanaman sesuai iklim sekitarnya. Penyiraman yang terlalu sedikit membuat tanaman mengalami dehidrasi.

Andrew Bunting dari Pennsylvania Horticultural Society (PHS) mengatakan penyiraman yang berlebihan menjadi masalah karena menyebabkan pembusukan akar dan potensi penyebaran penyakit tertentu.

Kebanyakan tanaman tidak suka ada genangan air. Sebaiknya, periksa pipa pembuangan yang mengarahkan air menjauh dari tanaman dan pertimbangkan untuk meratakan bedengan tanaman agar dapat menahan air.

4. Salah menilai kondisi matahari

Tanaman membutuhkan sinar matahari setidaknya 6-8 jam sinar matahari langsung, begitu pula dengan tanaman yang teduh. Tanaman yang teduh bukan berarti hanya membutuhkan sedikit sinar matahari Sebagian besar tanaman yang teduh membutuhkan setidaknya 3 jam sinar matahari.

5. Pemadatan tanah

Pemadatan tanah terjadi ketika partikel ditekan bersamaan aktivitas yang memberikan tekanan dan beban pada tanah. Mesin berat, lalu lintas pejalan kaki, atau pengolahan tanah dapat menyebabkan hal tersebut terjadi. Di sebagian besar kebun rumah, kamu ingin memastikan bahwa tidak ada orang yang berjalan di atas bedengan kebun dan mengangin-anginkan tanaman sesuai kebutuhan.

Baca juga: Pindah ke Rumah Baru? 5 Perlengkapan yang Wajib Dimiliki
 

6. Membiarkan gulma menghasilkan benih

Bunting mengatakan gulma perlu disingkirkan sebelum menghasilkan benih. Membiarkan gulma menghasilkan benih yang layak akan menyebabkan perkembangbiakan gulma secara massal di kebun.

Untuk pengendalian gulma secara alami, cobalah berkebun tanpa olah tanah, mencabut gulma yang mengganggu dengan tangan atau pisau kebun hori-hori, atau mengobati gulma dengan semprotan cuka.

7. Membiarkan tanaman invasif tidak terkendali

Beberapa tanaman hias tahunan dan dua tahunan menghasilkan banyak benih yang sangat layak untuk ditanam di kebun. Salah satu tanaman tersebut adalah bunga laba-laba. Pilih tanaman dengan bijak bersama ahli hortikultura atau spesialis berkebun yang dapat membantu kamu dalam memahami cara mengendalikan spesies ini.

8. Bahan kimia non-organik

Penyemprotan bahan kimia untuk merawat kebun atau gulma juga dapat memengaruhi organisme hidup lain yang ada di bedeng kebun. Cara terbaik adalah menanam secara organik apabila memungkinkan. 

Menanam tanaman asli, rotasi tanaman, dan penanaman pendamping secara alami akan mengurangi masalah hama. Penyemprotan pestisida, herbisida, dan fungisida non-organik dapat berdampak besar pada kesehatan burung, serangga, larva, dan penyerbuk. (Theresia Vania Somawidjaja)


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KIE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan