Persaingan dan harga yang lebih rendah membuat properti sekunder menjadi pilihan yang baik untuk para investor maupun end user. Lalu, apa saja keuntungan yang ditawarkan oleh secondary property?
Keuntungan rumah seken
1. Kawasan yang sudah ramai
Menurut Senior Agent Account Manager Pinhome Berly Angkoso kelebihan properti seken adalah berada di area atau kawasan yang sudah ramai. Biasanya pemilik pertama menjual rumah mereka karena ingin pindah ke rumah lain.Baca juga: Peminat Rumah Seken di Tangerang Meroket, Bahkan Kalahkan Jakarta |
2. Harga
Selain itu, banyak ditemukan harga properti sekunder yang jauh di bawah harga pasaran akibat faktor kebutuhan yang mendesak atau pemilik sebelumnya membeli properti tersebut dengan harga yang sangat terjangkau.“Tidak hanya karena keperluan mendesak, faktor lain penyebab harga murah rumah secondary adalah karena penjual awalnya membeli rumah pada saat harga tanah dan properti masih murah jika dibandingkan nilai jual saat ini kemudian penjual rumah secondary kurang mengetahui nilai jual rumah di pasaran sehingga mereka hanya menaikkan sedikit dari harga beli awal,” ungkapnya.
3. Siap huni
Kelebihan lain yang ditawarkan oleh properti sekunder adalah rumah yang sudah siap huni tanpa menunggu proses pembangunan atau indent.Kerugian rumah seken
Selain kelebihan yang ditawarkan, Berly turut menambahkan juga kelemahan dari properti seken yang bisa menjadi pertimbangan.1. Biaya renovasi
Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah rumah sekunder membutuhkan biaya renovasi dikarenakan ada beberapa hal yang perlu dibenahi sebelum bisa langsung ditempati. Berbeda dengan rumah primer, tidak diperlukan renovasi dikarenakan usia bangunan yang masih kuat.2. Dokumen yang belum lengkap
Hal lain yang perlu diketahui adalah biasanya property secondary memiliki beberapa dokumen yang belum terlengkapi. Salah satu contohnya adalah sertifikat rumah dan izin mendirikan bangunan (IMB) yang berbeda dengan fisik rumahnya.Untuk itu, pihak pembeli wajib memeriksa terlebih dahulu kelengkapan dokumen rumah terkait sebelum memutuskan untuk membelinya.
3. Pembayaran dengan KPR
Kelemahan lain dari properti sekunder adalah jika pembeli memutuskan untuk membayar melalui KPR, down payment (DP) yang dibutuhkan cukup besar nominalnya.Hal ini disebabkan karena bank hanya akan memberikan plafon pinjaman di kisaran 50-80 persen dari harga properti tergantung dari kondisi unit propertinya.
“Rumah secondary biasanya akan mengalami appraisal untuk pembayaran menggunakan KPR memang memberikan DP yang lebih besar biasanya 20 persen. Sehingga calon buyer harus menyiapkan sekitar 20 persen dari harga rumah secondary dan DP tersebut tidak bisa dicicil,” ujar Berly.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News