Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya segera menyelesaikan konstruksi IMS untuk menyambut pelaksanaan FIBA World Cup yang rencananya digelar pada Agustus 2023.

Desain Indoor Multifunction Stadium (IMS) di GBK. Foto: Kementerian PUPR
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan infrastruktur olahraga bola basket tersebut merupakan bagian dari dukungan pembinaan atlet nasional supaya lebih berprestasi di tingkat internasional.
"Pada SEA Games lalu, basket sudah juara, setelah memiliki stadion ini, prestasi harus lebih ditingkatkan. Jadi KPI-nya (indikator kinerja) harus prestasi," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu, 11 Januari 2023.
Baca juga: Stadion GBT Surabaya Tak Boleh Digunakan Jelang Piala Dunia U-20 |
Menteri Basuki juga berpesan agar stadion yang sudah dibangun dengan biaya APBN tersebut dapat dirawat dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk pembinaan prestasi atlet Nasional.

Desain Indoor Multifunction Stadium (IMS) di GBK. Foto: Kementerian PUPR
"Kenapa konsepnya multifungsi, karena bisa untuk konser dan olahraga.Teknologinya teleskopik tribun. Lokasinya di tengah kota dengan penghijauan yang lebat dan parkir luas. Sehingga sudah tepat konsepnya multifungsi, dan selanjutnya harap diperhatikan aspek pemeliharaannya," jelasnya.
IMS berlokasi di Blok 10 Kawasan Gelora Bung Karno (GBK) Senayan di Jakarta dengan lahan seluas 30.270 meter persegi milik Kementerian Sekretariat Negara dibawah pengelolaan PPK-GBK. Bangunannya sendiri seluas 50.398 m2 dan mampu menampung kapasitas penonton sebanyak 16.523 orang.

Desain Indoor Multifunction Stadium (IMS) di GBK. Foto: Kementerian PUPR
Direktur Jenderal Cipta Karya Diana Kusumastuti mengatakan, IMS tidak hanya dapat dimanfaatkan untuk mendukung olahraga bola basket saja, tetapi juga untuk cabang olahraga lain, serta aktivitas non-olahraga.
“Secara desain, IMS memiliki 5 lantai dan 1 lantai atap dengan fungsi utama sebagai stadion bola basket dengan 1 lapangan utama dan 2 lapangan latihan," ujarnya.
Selain itu, stadion ini juga dapat difungsikan bagi cabang olahraga lain seperti Voli, Badminton, Tenis, MMA, Atletik, dan lain-lain. IMS juga dapat dimanfaatkan untuk kegiatan non olahraga seperti konser musik, seminar, pertunjukan khusus dan lain-lain.

Desain Indoor Multifunction Stadium (IMS) di GBK. Foto: Kementerian PUPR
Diana juga menambahkan, pembangunan IMS dilaksanakan dengan teknologi konstruksi Building Information Modeling (BIM), dengan anggaran yang bersumber dari APBN melalui skema Kontrak Tahun Jamak atau Multi Years Contract (MYC) 2021-2023 senilai Rp639,1 miliar dengan kontraktor pelaksana PT Adhi Karya - PT Nindya Karya - PT Penta (KSO).
“Saat ini, progress fisik pembangunan IMS telah mencapai 74 persen dan ditargetkan rampung pada Juni 2023 mendatang,” kata Diana.
Adapun lingkup pekerjaan yang dilaksanakan meliputi pekerjaan struktur, arsitektur, mekanikal, dan elektrikal, pembangunan lapangan dan peralatan pertandingan, lapangan latihan, changing room, tribun, royal box, sistem pencahayaan, akustik, sound sistem, visual sistem, tiketing, sistem proteksi kebakaran, sistem transportasi dalam gedung, serta pemenuhan kriteria bangunan gedung hijau.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News