Rumah tahan gempa dengan sistem modular yang dibangun untuk korban bencana di Cianjur. Foto: Kementerian PUPR
Rumah tahan gempa dengan sistem modular yang dibangun untuk korban bencana di Cianjur. Foto: Kementerian PUPR

Begini Progres Pembangunan Rumah Tahan Gempa di Cianjur

Rizkie Fauzian • 04 Desember 2022 12:00
Cianjur: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mulai menyiapkan lahan (land clearing) dan pembangunan rumah bagi warga yang akan direlokasi pasca gempa. Pemerintah Kabupaten Cianjur menyiapkan 2,5 hektar lahan untuk hunian tetap bagi warga yang akan direlokasi. 
 
"Saat ini sedang dikerjakan empat unit dari 200 unit Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha) dengan struktur tahan gempa.  Besok jumlah tenaga kerja yang dikerahkan akan mencapai 100 orang untuk percepatan," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis, Minggu, 4 Desember 2022.
 
Menteri Basuki menjelaskan, rumah tersebut akan dibangun dengan teknologi Risha yang telah terbukti berhasil membuat bangunan dua sekolah di Cianjur tetap kokoh berdiri pasca-gempa melanda. Stock yang tersedia saat ini sekitar 2400 unit dan kita akan pasang seluruhnya di Cianjur dengan target tuntas sebelum Lebaran 2023.

"Besok kita akan mulai pengukuran dan penyiapan lahan di 30 hektar di Mande yang merupakan calon tempat tinggal bagi warga terdampak yang direlokasi. Warga ini semula tinggal di zona sabuk merah dengan tingkat kerentanan tinggi terhadap gempa dan gerakan tanah/longsor. Sangat berbahaya jika tetap tinggal di zona merah," ujarnya.
 
Baca juga: Pemkab Cianjur Diminta Siapkan Lokasi untuk Bangun Rumah Tahan Gempa

Sebelumnya, Kementerian PUPR telah menerjunkan tim khusus guna melakukan survei dan mendata jumlah rumah yang mengalami kerusakan akibat terdampak bencana gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Pendataan memanfaatkan inovasi teknologi informasi aplikasi Rumah Terdampak Bencana (Rutena).
 
"Seperti pengalaman sebelumnya pasca gempa Lombok 2018, saya juga akan mengirimkan para Calon PNS muda Kementerian PUPR untuk bekerja membantu survey pendataan dan pembangunan hunian tetap berikut infrastruktur pendukungnya," jelasnya.
 
Dalam proses pendataan ini, Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR juga melibatkan BNPB, Badan Geologi, BMKG, Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Cianjur, Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) Program BSPS, relawan serta mahasiswa yang direkrut untuk mendata rumah. Mereka akan dilatih untuk menggunakan aplikasi Rutena terlebih dulu sebelum turun ke lapangan.
 
Tim tersebut mendata serta melakukan verifikasi rumah dengan menggunakan aplikasi Rutena atau Rumah Terdampak Bencana sehingga bisa diperoleh data jumlah yang perlu mendapat bantuan serta yang perlu direlokasi ke tempat yang aman. 
 
Selain pembangunan rumah untuk relokasi warga terdampak gempa, Kementerian PUPR juga akan merehabilitasi beberapa bangunan publik, fasilitas sosial dan fasilitas umum yang rusak berat akibat gempa. 
 
"Di antaranya Gedung DPRD Kabupaten Cianjur, SMP Negeri 1 Cugenang & SMP 1 Cariu, 3 Masjid besar di Cugenang, dan perumahan Komando Distrik Militer (Kodim) Cianjur. Sedangkan untuk rehabilitasi jalan ditargetkan terbuka semua pada Januari 2023," kata Menteri Basuki.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KIE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan