Senior Associate Director Colliers International Ferry Salanto mengatakan jika perekonomian membaik, semua sektor termasuk real estat diperkirakan akan ikut membaik.
"Namun, kita sebaiknya membaca pertumbuhan ini sebagai katalisator sektor properti karena dibutuhkan upaya yang luar biasa untuk mencapai pertumbuhan di atas 4,8 persen pada akhir tahun," katanya dalam laporan, Jumat, 15 Januari 2020.
Menurut Ferry, kebangkitan properti mungkin tidak akan langsung terjadi pada 2021, namun diharapkan tahun ini menjadi tahun persiapan bagi para pengembang, pelaku usaha dan investor untuk mulai mengakselerasi bisnis mereka.
"Perkembangan vaksin juga memberikan sinyal yang positif bagi iklim investasi dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia," jelasnya.
Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyebutkan ada beberapa syarat yang harus dipersiapkan agar pemulihan ekonomi bisa dipercepat.
Salah satu syaratnya adalah dibukanya 15 sektor prioritas kedua, termasuk sektor real estat. Menurut Ferry hal ini akan menjadi langkah yang baik, karena sektor yang diprioritaskan untuk dibuka lebih awal.
"Sektor yang sangat dekat dengan kebutuhan dasar masyarakat, seperti makanan dan minuman. Setelah sektor prioritas pertama mengalami perbaikan, maka sektor-sektor seperti real estat akan mengikuti, sehingga secara bertahap dapat meningkat, benar-benar bangkit dan berkembang," ungkap Ferry.
Jika perekonomian Indonesia membaik yang diikuti dengan pemenuhan kebutuhan pokok, sektor lain juga akan ikut membaik, begitu juga dengan sektor properti.
"Oleh karena itu, ketika sektor real estat mulai bergerak kembali meski cukup lambat, namun jika persiapan dimulai dari sekarang, target pertumbuhan ekonomi di 2021 perlahan akan pulih, dan sektor properti juga akan ikut pulih," jelas Ferry.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News