Undip memproduksi bahan bangunan dari limbah PLTU. Ilustrasi: MI
Undip memproduksi bahan bangunan dari limbah PLTU. Ilustrasi: MI

Undip Produksi Bahan Bangunan dari Limbah PLTU

Antara • 10 Maret 2021 13:59
Semarang: Pusat Riset Teknologi IHUDRC Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang, Jawa Tengah memproduksi bahan bangunan yang berasal dari limbah hasil pembakaran batu bara pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
 
"Ini merupakan wujud Inclusive Housing and Urban Development Research Center (IHUDRC) mendukung pernyataan Presiden Joko Widodo untuk mencintai produk dalam negeri," kata Kepala Pusat Riset Teknologi IHUDRC Undip Asnawi Manaf di Semarang, Rabu, 10 Maret 2021.
 
Asnawi menegaskan bahwa IHUDRC menyambut dengan antusias, bahkan akan memanfaatkan abu terbang (fly ash) dan abu dasar (bottom ash) pada pembakaran batu bara atau FABA (Fly Ash and Bottom Ash).

Abu ini, merupakan limbah yang dihasilkan dari pembakaran batu bara pada PLTU yang selama ini tidak tahu mau dibuang ke mana. Jumlah limbah ini cukup besar karena PT PLN masih mengandalkan sebagian besar sumber energi dari pembangkit listrik berbahan bakar batu bara.
 
Ia mengatakan bahwa IHUDRC tidak hanya peduli terhadap lingkungan dengan memanfaatkan limbah industri yang selama ini merusak lingkungan, tetapi bisa mengolahnya menjadi bahan bangunan, seperti batu bata dan paving.
 
Selain itu, pembuatannya melibatkan tenaga kerja lokal menggunakan unit-unit industri kecil untuk menghasilkan bahan bangunan berkualitas tinggi dan bisa diuji di laboratorium bahan bangunan.
 
Bahkan dari limbah industri FABA yang sudah bisa dimanfaatkan ini bisa mempekerjakan masyarakat yang selama ini kesulitan mendapatkan pekerjaan. 
 
Apalagi, hal ini bisa dikerjakan hanya dengan teknologi sederhana yang bisa dilakukan oleh Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sekalipun.
 
"Jadi, IHUDRC mendukung penuh pernyataan Bapak Presiden RI Joko Widodo untuk mencintai produk dalam negeri, bahkan membangun Indonesia dengan cara yang lebih ramah lingkungan," kata Asnawi yang dikenal sebagai pakar perumahan.
 
Asnawi mengatakan bahwa hal itu sesuai dengan kebijakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang pada tahun ini mengubah tagline pembangunan properti dan konstruksi memprioritaskan produksi dalam negeri menjadi tanpa impor.
 
Pelarangan penggunaan barang impor untuk semua proyek properti dan konstruksi mulai tahun ini, tidak lain dalam rangka pemulihan ekonomi di Tanah Air akibat imbas dari pandemi covid-19.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(KIE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan