Seorang sukalerawan dari NYC Audubon Melissa Breyer menemukan banyak bangkai burung, jumlahnya lebih dari 226 karena beberapa bangkai sudah hancur.
"Ada lebih dari 226 burung yang bermigrasi mati karena menabrak jendela, sulit untuk mendapatkan semuanya dalam satu foto," tulisnya di Twitter.
National Audubon Society melaporkan penyebab kematian massal burung adalah badai dan pencahayaan dari lampu-lampu kota.
Menurut Breyer, cahaya dari lampu kota dan badai dapat membingungkan burung saat terbang di malam hari. Sementara penyebab di siang hari adalah refleksi atau bayangan di kaca gedung.
Silverstein Properties, pengembang World Trade Center 3 dan 4 telah meminta penyewa kantor untuk mematikan lampu di malam hari dan menurunkan tirai.
New York dianggap sebagai salah satu kota paling berbahaya bagi burung. Jumlah kematian burung minggu ini sangat tinggi.
Relawan dari NYC Audubon secara teratur berpatroli di jalan-jalan selama musim migrasi burung untuk mendokumentasikan kematian burung.
Sebelumnya dilaporkan bahwa ada lebih dari 90 ribu burung yang mati akibat bertabrakan dengan gedung setiap tahunnya.
Laporan Cornell Lab of Ornithology pada April 2019 menempatkan New York sebagai salah satu kota paling berbahaya bagi burung di AS, bersama Chicago dan Los Angeles.
"Tabrakan dengan bangunan, terutama dengan jendela merupakan ancaman antropogenik utama bagi burung dengan perkiraan kasar antara 100 juta dan satu miliar burung terbunuh setiap tahun di Amerika Serikat," kata laporan itu.
New York akhirnya mengesahkan undang-undang pada Desember 2019 untuk memastikan semua bangunan kaca baru lebih aman bagi burung yang bermigrasi.
Belum lama ini, pemerintah AS membatasi jumlah kaca yang digunakan di gedung-gedung federal. Ini juga dalam upaya untuk melindungi burung dari kematian akibat tabrakan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News