Wisma Atlet Kemayoran. Foto: Kementerian PUPR
Wisma Atlet Kemayoran. Foto: Kementerian PUPR

Bukan Rusun, Pengamat Minta Wisma Atlet Digunakan untuk Kegiatan Olahraga

Antara • 03 Februari 2023 21:41
Jakarta: Wisma Atlet Kemayoran tengah menjadi tengah menjadi perbincangan usai disebut sebagai sarang Kuntilanak. Wisma Atlet Kemayoran sebelumnya digunakan sebagai Rumah Sakit Darurat, tapi ditutup karena tidak ada lagi pasien covid-19.
 
Beberapa kalangan meminta Wisma Atlet Kemayoran dialihkan menjadi rumah susun sederhana sewa (rusunawa). Rencana tersebut sudah bergulir sebelum covid-19, tapi urung direalisasikan lantaran dipakai sebagai tempat perawatan pasien covid-19.
 
Pengamat tata kota dari Universitas Trisakti Nirwono Joga berpendapat sebaiknya Wisma Atlet Kemayoran yang tiga tahun terakhir dijadikan Rumah Sakit Darurat Covid-19 tidak dialihfungsikan menjadi rumah susun.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Menurutnya, di Kota Jakarta tidak ada lagi fasilitas tersebut yang mumpuni. Terlebih dalam beberapa waktu ke depan cukup banyak agenda olahraga internasional yang akan diselenggarakan di Jakarta seperti Piala Dunia U20, Formula E dan lainnya termasuk olimpiade.
 
Baca juga: Disebut Sarang Kuntilanak, Kementerian PUPR Siap Kelola Kembali Wisma Atlet

"Lebih baik kembali ke rencana semula dibangunnya gedung-gedung itu, namanya Wisma Atlet berarti tetap dan diutamakan untuk para atlet dan kegiatan-kegiatan olahraga internasional," kata Nirwono saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat, 3 Februari 2023.
 
Nirwono menjelaskan, sebelum diungkapkan oleh anggota legislatif di DKI Jakarta bahwa Wisma Atlet lebih baik dialihfungsikan menjadi rumah susun untuk masyarakat, pemerintah pusat juga pernah berencana menjadikan Wisma Atlet ini sebagai rusunawa bagi ASN kementerian.
 
Jika rencana alih fungsi tersebut ingin dijalankan, dia berpandangan bahwa sebaiknya ada pengkajian lagi terhadap rencana-rencana kota Jakarta ke depan.
 
"Jika pemerintah berencana menjadikan Jakarta kota olahraga dunia dengan berbagai kalender kegiatan olahraga internasional bahkan menargetkan menjadi tuan rumah olimpiade, maka keberadaan Wisma Atlet harus dipertahankan dan dipelihara dengan baik," katanya.
 
Sementara untuk kebutuhan rumah susun (rusun), menurut Nirwono, Jakarta harus membangunnya sendiri dengan kemampuan penganggaran daerah yang sangat besar.
 
"Jadi jangan ada kesan Pemda DKI mau gampangnya saja, harusnya Pemda DKI membangun lebih banyak rumah susun untuk warga DKI sendiri dengan APBD DKI yang cukup besar," katanya.
 
Wisma Atlet Kemayoran berada di lahan milik Sekretariat Negara (Setneg) dan pembangunannya dikerjakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk kebutuhan Asian Games 2018.
 
Setelah kompetisi olahraga itu selesai, ada rencana alih fungsi untuk menjadi rumah susun sewa, tapi kemudian gedung tersebut digunakan sebagai Rumah Sakit Darurat Covid-19 sejak Maret 2020.
 
Seiring terkendalinya kasus covid-19, pemerintah resmi menutup operasional Wisma Atlet sebagai tempat perawatan tepat pada akhir Desember 2022.
 
Wisma Atlet Kemayoran dibangun di lahan seluas 10 hektare dengan biaya sekitar Rp3,4 triliun. Komplek dengan 10 menara tersebut bisa menampung hingga 22.200 orang.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id.


 
(KIE)




LEAVE A COMMENT
LOADING

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif