Group CEO LPKR John Riady menyampaikan bahwa bisnis yang memprioritaskan penciptaan nilai yang berkelanjutan akan menjadi fondasi terbaik untuk menghadapi periode ketidakstabilan dan ketidakpastian.
"Di LPKR, keberlanjutan menjadi inti dari misi dan proposisi nilai perusahaan. Hal tersebut juga merupakan aspek penting dalam perjalanan transformasi perusahaan sebagai upaya untuk meningkatkan ketahanan bisnis dan meraih peluang baru," kata dia dalam keterangan tertulis, Jumat, 9 Februari 2024.
Untuk meningkatkan kualitas hidup warga yang tinggal dan bekerja di kawasan dan wilayah pengembangan LPKR, perusahaan juga secara rutin menjaga dan memperbaiki infrastruktur umum seperti saluran pembuangan, jalan, trotoar, hingga ruang hijau terbuka.
Baca juga: Begini Strategi LPKR Kurangi Konsumsi Listrik hingga 60% |
Termasuk menyediakan berbagai layanan termasuk keamanan, pembersihan, lanskap, dan pengelolaan limbah.
Pada 2022 misalnya, LPKR menghabiskan lebih dari Rp220 miliar untuk infrastruktur dan layanan umum guna menyediakan lingkungan hidup yang indah, terawat, dan aman bagi semua pihak.
Pengeluaran infrastruktur pembangunan terintegrasi tersebut mencakup wilayah Jabodetabek sebesar Rp94 miliar, kawasan Lippo Village Rp98 miliar, kawasan Lippo Cikarang Rp31 miliar, dan kawasan Tanjung Bunga Rp6 miliar.
Di luar bisnis real estat, LPKR juga bekerja sama dengan Pemerintah untuk meningkatkan infrastruktur dan layanan umum. Misalnya, LPKR mendukung perbaikan infrastruktur Kali Krukut untuk mengatasi banjir di Kemang, Jakarta Selatan.
Selain itu, LPKR juga membiayai pembangunan Kampung Akuarium di Jakarta Utara untuk menyediakan perumahan bagi kelompok rentan. LPKR telah memberikan kontribusi lebih dari Rp70 miliar untuk proyek-proyek infrastruktur tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News