Demi membuat pengunjung tidak kepanasan dan merasa nyaman, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berencana memasang kipas angin seperti di Mekkah, Arab Saudi.
"Bapak Presiden Joko Widodo akan mengunjungi empat titik di Kota Lama, bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio," ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, seperti dikutip dari Antara, Senin, 30 Desember 2019.
Basuki menambahkan selain menata Kota Lama, ada penataan tahap kedua terkait pengendalian banjirnya dengan memasang pompa.
Program Penataan Kota Lama Semarang dikerjakan Kementerian PUPR selama tiga tahun mulai 2017 sampai 2019.
Kementerian PUPR telah menyelesaikan proyek penataan Kawasan Kota Lama Semarang (KKLS) tahap I untuk makin menarik wisatawan mengunjungi lokasi tersebut.
Sebelum penataan, KKLS, yang banyak terdapat bangunan bersejarah dengan arsitektur bergaya Eropa sebagai pusat perdagangan pada masa Hindia Belanda, kurang terawat, kusam, dan bahkan menjadi daerah rawan kejahatan, karena minim penerangan saat malam.
Setelah penataan, Kota Lama siap menyambut kunjungan wisatawan. Kondisi jalan dan pedestrian di kawasan seluas 22 hektare (ha) kini sudah rapi menggunakan paving blok dengan dilengkapi pembatas.
Kemudian, dibuat pula jaringan utilitas berupa kabel listrik, fiber optik, telepon, dan pipa PDAM di bawah tanah, jaringan drainase dan pembangunan dua kolam retensi yakni Kolam Berok dan Bubakan untuk mengurangi risiko genangan.
Di sisi lain, Basuki mengungkapkan wisatawan yang datang ke Semarang dengan menggunakan kapal pesiar tidak hanya ke Candi Borobudur, Magelang, namun juga menikmati Kota Lama.
"Kita akan menggerakkan pariwisata di Kota Lama Semarang ini. Dengan demikian, Semarang tidak hanya terkenal dengan lumpia atau ikan bandeng, tapi juga memiliki Kota Lama," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News