Salah satu rusun yang dibangun pemerintah untuk pendidik di UGM. Foto: Kementerian PUPR
Salah satu rusun yang dibangun pemerintah untuk pendidik di UGM. Foto: Kementerian PUPR

Pembangunan Rusun Capai 11.719 Unit

Rizkie Fauzian • 14 Juni 2023 19:53
Kabupaten Tangerang Selatan: Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat hingga saat ini jumlah pembangunan rumah susun (rusun) untuk periode rencana strategis (Renstra) 2020-2024 adalah sebanyak 11.719 unit.
 
Rusun tersebut dimanfaatkan oleh berbagai sasaran penerima bantuan. Misalnya masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), Pekerja, ASN/TNI/POLRI, serta Peserta Didik Perguruan Tinggi dan LPKB.
 
"Hingga saat ini tercatat jumlah pembangunan rusun untuk periode Renstra tahun 2020-2024 adalah sebanyak 11.719 unit ," ujar Direktur Rumah Susun, Aswin Grandiarto Sukahar dalam keterangan tertulis, Rabu, 14 Juni 2023.

Capaian tersebut tentunya masih perlu terus ditingkatkan baik dari segi jumlah maupun kualitasnya. Pelaksanaan pembangunan rumah susun yang sedang dalam proses konstruksi di lapangan juga harus terus dilakukan pengawasan dan pengendalian yang ketat dan berkala, sehingga mutu kendalan bangunan rumah susun dapat tercapai serta waktu penyelesaian pekerjaan tidak terlambat.
 
Lebih lanjut, Iwan menerangkan, pada 2023 ini Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR telah menargetkan pembangunan rumah susun adalah sebanyak 5.528 unit. Pembangunan Rusun tersebut terdiri dari Rumah Susun multi years contract (MYC) Tahun Anggaran 2022-2023, Rusun single years contract (SYC) Tahun 2023, serta rencana pembangunan Rusun pada Tahun Anggaran 2023 dan Tahun Anggaran 2024 mendatang.
 
Rapat Kerja Evaluasi dan Pengendalian Pelaksanaan Program Pembangunan Rumah Susun pada Semester I ini dilaksanakan dalam rangka mendorong percepatan program penyelenggaraan pembangunan Rusun agar dapat  memenuhi aspek keandalan bangunan atau tepat mutu.
 
Baca juga: Anggarkan Rp6,19 Triliun, Ini yang Dibangun Ditjen Perumahan Tahun Depan

Selain itu juga sebagai upaya evaluasi dan pengendalian program, pembangunan rumah susun juga diarahkan untuk dapat diselesaikan Tepat Waktu, Tepat Biaya, Tepat Manfaat, Tepat Administrasi, Tanpa Temuan dan Tanpa Adanya Pengaduan.
 
Agenda Rapat Kerja (Raker) yang dilaksanakan Direktorat Rumah Susun selama tiga hari ini juga melibatkan seluruh stakeholder penyelenggaraan rumah susun oleh seluruh peserta baik hadir secara langsung maupun secara daring (online). 
 
Raker ini tidak hanya membahas berbagai macam kendala dan permasalahan yang dihadapi selama proses pembangunan, tetapi harus dipikirkan bersama-sama oleh seluruh peserta Raker dan Narasumber yang ada untuk menghasilkan solusi yang strategis.
 
Harapan Dirjen Perumahan yang disampaikan dalam arahan pada pembukaan acara Raker tersebut secara tegas dikatakan bahwa seluruh permasalahan dan hambatan yang terjadi di lapangan harus dibahas tuntas sehingga menghasilkan putusan strategis yang akan menjadi solusi penyelesaian masalah, sehingga seluruh target dan capaian pembangunan rumah susun yang sudah ditetapkan tidak akan meleset. 
 
Dalam tahap perencanaan program  pembangunan rusun tentunya juga perlu memperhatikan pemenuhan readiness criteria yang sesuai dengan ketentuan, kesiapan lokasi pembangunan (lahan clean and clear), penetapan disain tipe bangunan rumah susun, serta perencanaan penganggaran yang efektif efisien sesuai dengan alokasi pagu yang ada.
 
Proses pembangunan rusun juga harus memperhatikan kesiapan penghunian dan pengelolaan yang berjalan seiring sejak tahap perencanaan dan konstruksi di lapangan, Sehingga pada saat bangunan rumah susun telah diselesaikan maka proses penghunian dan pengelolaan oleh penerima bantuan dapat segera dilakukan.
 
Rusun yang telah selesai dibangun tepat waktu akan dapat terasa manfaatnya oleh para penghuni sesuai dengan kelompok sasaran yang direncanakan yang pada akhirnya tujuan atau outcome pembangunan rumah susun dapat terwujud dengan terpenuhinya asas manfaat. 
 
"Guna menghasilkan bangunan Rusun yang berkualitas dan tepat manfaat tersebut diperlukan perencanaan yang matang dan pemantauan yang terintegrasi secara ketat dan berkala, agar target penyelenggaraan Rusun dapat tercapai baik output maupun outcomenya.
 
"Kami juga berupaya untuk mengendalikan progres pelaksanaaan penyelenggaraan konstruksi Tahun 2022-2023, mendiskusikan kendala dan permasalahan, serta menyusun strategi penyelesaian pembangunan rusun pada 2023 yang benar dan terukur," jelasnya.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KIE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan