Insentif PPN dongkrak penjualan properti. Foto: Shutterstock
Insentif PPN dongkrak penjualan properti. Foto: Shutterstock

Insentif Pajak Dongkrak Pembelian Properti di 2023

Eko Nordiansyah • 16 Maret 2024 21:22
Jakarta: Pembebasan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk pembelian properti menjadi insentif bagi industri ini. Dalam laporan Pinhome Indonesia Residential Market Report 2023 & Outlook 2024, pembebasan PPN dan pembangunan infrastruktur mendorong pertumbuhan inventori dan permintaan rumah baru.
 
CEO dan Founder Pinhome Dayu Dara Permata mengatakan, penambahan inventori baru pada proyek perumahan naik hingga dua kali lipat di akhir 2023. Sementara permintaan akan rumah baru, ia menyebut, juga naik hingga 27 persen.
 
"Selain itu, mengamati lonjakan permintaan rumah baru di Kabupaten Bogor dipicu oleh pembangunan infrastruktur signifikan, seperti pembangunan jalan tol Serpong-Bogor via Parung," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 16 Maret 2023.

Sementara kenaikan suku bunga sepanjang 2023 telah menggeser permintaan KPR ke tenor cicilan lebih pendek, dan bunga tetap lebih panjang. Permintaan KPR yang paling populer bergeser dari cicilan 16-20 tahun menjadi 11-15 tahun.
 
"Pembeli rumah semakin cermat dengan mengambil KPR take over dengan tenor bunga tetap yang lebih panjang, yaitu 5-8 tahun. Selain itu, per Juli 2023, permintaan KPR take over pun naik dua kali lipat," ungkapnya.
 
Baca juga: Kebutuhan Masih Tinggi, Pengembang Desain Rumah Natural Modern

 
Ia mengungkapkan, Kota Depok dan Kabupaten Bogor menjadi kawasan dengan pertumbuhan hunian terbesar. Hunian di Depok rata-rata bertumbuh 2,5 kali setahun belakangan, dan Kabupaten Bogor diprediksi menjadi sentra pertumbuhan hunian pada 2024.
 
Dayu Dara menyebut, tren sewa hunian berkembang di Jakarta, Bandung, dan sekitarnya. Penambahan inventori sewa bertumbuh hingga dua kali lipat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya didorong oleh normalisasi mobilitas dan kebijakan Work From Office (WFO) pascapandemi.

Prospek 2024

Pinhome juga memprediksi beberapa tren prospek pasar residensial untuk 2024. Permintaan properti meningkat di wilayah pariwisata seperti Bali, wilayah dengan pembangunan infrastruktur seperti Sidoarjo, Tangerang, Bandung Barat dan juga wilayah kawasan industri seperti Jababeka, Karawang, Setu.
 
Sementara pencari properti terus mengupayakan alternatif hunian, sehingga sewa properti akan terus naik dan juga mengalihkan kredit properti. Preferensi pencari properti juga tetap fokus di area yang bebas banjir dan dekat fasilitas seperti stasiun MRT, rumah sakit, dan kawasan bisnis.
 
Laporan ini merupakan komitmen Pinhome untuk menyediakan wawasan bagi semua pemangku kepentingan. Melalui laporan ini, ia berharap dapat memberikan tambahan wawasan berharga untuk calon pemilik rumah, pembuat kebijakan, dan pemain industri dalam menghadapi tantangan kepemilikan rumah di Indonesia.
 
"Kedepannya, Pinhome akan terus berinovasi dan bekerjasama dengan berbagai pihak untuk membuka akses kepemilikan properti. Bersama-sama, kita dapat mewujudkan mimpi generasi muda Indonesia untuk memiliki properti," tutup Dayu Dara.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(END)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan