Pengembang mengusulkan harga rumah Rp300 juta bebas PPN. Foto: Kementerian PUPR
Pengembang mengusulkan harga rumah Rp300 juta bebas PPN. Foto: Kementerian PUPR

Pengembang Usulkan Rumah Rp300 Juta Bebas PPN

Antara • 06 September 2023 16:59
Manado: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat angka backlog perumahan di Indonesia tembus 12,7 juta. Hal ini tentu menjadi beban berat pemerintah untuk mengatasinya.
 
Ketua DPP Real Estate Indonesia (REI) Joko Suranto melihat ada tiga klaster yang mencakup pada angka backlog tersebut,  yakni dari sektor informal, formal atau fixed income, dan sektor informal tapi nonbankable.
 
"Dari klaster yang fixed income pastinya perlu diberikan sensitif misalkan seperti yang sudah diajukan oleh REI. Cerukan itu tolong diberikan insentif, kita mengusulkan rumah yang harganya Rp300 juta itu mendapatkan insentif berupa pembebasan PPN," kata Joko dikutip Antara, Rabu, 6 September 2023.

Menurutnya, pembebasan PPN tak hanya menggerakkan sektor industri properti tetapi juga menyerap tenaga kerja, kemudian juga menumbuhkan industri lainnya.
 
"Satu lagi adalah bahwa dengan kita mendorong itu maka saya yakin pertumbuhan ekonomi yang didorong oleh industri properti akan semakin besar lagi tahun ini," ujar dia.
 
Joko menjelaskan kondisi properti saat ini belum rebound atau pulih seperti industri yang lainnya. Menurutnya, tulang punggung utama industri properti ini adalah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan atau FLPP.
 
"Nah kita berharap apa yang sudah diberikan pemerintah ini bisa berkesinambungan, bisa berjalan lebih smooth," ujarnya.
 
Baca juga: Perumahan Jadi Solusi Negara Raup Cuan

Apabila ada konsistensi dari pembiayaan itu melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), bahkan kalau boleh didorong itu bisa men-drive betul karena sektor bisnis tidak bisa on-off.
 
"Saat ini mesinnya sudah bagus marketnya sudah bagus, sehingga bisa dorong dengan insentif itu," jelas Joko.
 
Joko menambahkan, ada tiga yang membantu mengurangi backlog perumahan salah satunya  dari sisi infrastruktur jalan tol yang ada.
 
"Kita di badan kajian strategis sedang memikirkan lagi, meneliti lagi bagaimana mengoptimalkan infrastruktur tersebut," kata Joko.
 
Infrastruktur dipahami sebagai sebuah investasi bersifat jangka panjang sehingga perlu didesain agar bisa menumbuhkan agregatnya.
 
"Salah satu adalah adanya perumahan, karena tol itu akan tumbuh, bernilai ketika digunakan semakin banyak, semakin banyak, semakin banyak dan yang akan bisa menjawab itu adalah dengan adanya perumahan," ujar Joko.
 
DPP REI, kata dia, sedang menggiatkan Jakarta koridor timur dibandingkan dengar koridor barat yang secara infrastruktur dan perumahan sudah masif.
 
"Nah yang ke timur ini kita dorong," ujarnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KIE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan