Seratusan unit rumah sementara juga telah mulai dihuni warga koban gempa yang sebelumnya tinggal di tenda-tenda pengungsian. Pembangunan kembali fasilitas pendidikan, kesehatan dan ekonomi memang menjadi prioritas pemberintah.
"Saya akan pantau terus agar NTB segera pulih. Aktivitas ekonomi dan kehidupan sehari-hari bisa berjalan dengan baik," ujar Presiden Joko Widodo saat meninjau pengungsian di Lombok Barat, Senin (3/9/2018).
Sementara untuk pembangunan kembali rumah warga, pemerintah telah memulainya dengan mengirimkan dana bantuan langsung ke rekening masing-masing KK yang lulus verifikasi dan validasi. Nilainya Rp 50 juta untuk rusak parah, rusak sedang Rp 25 juta dan rusak ringan Rp10 juta.
Berdasar data yang diterimanya, tercatat ada 5.293 KK yang sudah menerima dana bantuan perbaikan rumah tersebut. Mereka tersebar di Lombok Timur, Lombok Utara, Mataram, Lombok Tengah dan Lombok Barat. "Memang belum semua karena baru mulai," sambungnya.
Kementerian PUPR mencatat sedikitnya 71 ribu unit rumah milik warga yang mengalami kerusakan. Tahap verifikasi dan validasi per akhir pekan lalu baru mencakup 19 ribu rumah. "Semuanya perlu dilihat di lapangan, untuk dipastikan bahwa memang bantuan itu harus diberikan. Ini perlu waktu," jelas Jokowi.

Kondisi salah satu ruang kelas di gedung SDN Kekalit, Pemenangan, yang rusak akibat gempa. Antara Foto/Ahmad Subaidi
Dua ribuan relawan dikerahkan dari berbagai unsur masyarakat dikerahkan dalam percepatan rekontruksi dan rehabilitasi yang dilakukan secara bergotong royong bersama warga. Sebanyak 400-an insinyur juga dikerahkan Kementerian PUPR untuk mendampingi warga membangun kembali rumah dengan konstruksi tahan gempa.
Hingga kini Kementerian PUPR telah memverifikasi 291 bangunan dari 972 bangunan fasilitas publik yang mengalami kerusakan. "Rehabilitasi dan rekonstruksi target selesai dalam 6 bulan. Depo bangunan di ecamatan akan segera dibuka untuk kemudahan distribusi material konstruksi dan harganya terjangkau. Ini dikoordinir Kadin NTB," papar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
(Antara)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News