Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa rehabilitasi dan rekonstruksi pada wilayah terdampak bencana tidak hanya membangun kembali rumah yang rusak, tetapi sebagai upaya untuk membangun kembali permukiman baru yang tangguh terhadap bencana.
"Pendekatannya adalah build back better, tidak sekadar membangun dengan kerentanan yang sama terhadap bencana, tetapi membangun lebih baik dan lebih aman dari sebelumnya," katanya dalam keterangan tertulis, Selasa, 5 Oktober 2021.
Ketua Satuan Tugas Pelaksana Penanggulangan Bencana Kementerian PUPR untuk Nusa Tenggara Timur (NTB) dan Nusa Tenggara Barat (NTB) Widiarto mengatakan, untuk di Provinsi NTB saat ini dibangun sebanyak 292 unit huntap.
"Sebanyak 185 unit dibangun di Kabupaten Bima, sedangkan 107 lainnya dibangun di Dompu," ujarnya.
Hingga saat ini progres pembangunan huntap di Kabupaten Bima sudah sebesar 20,71 persen sebanyak 30 unit dan sebesar 25,69 persen sebanyak 22 unit di Kabupaten Dompu.
Widiarto menambahkan, untuk mempercepat pembangunan huntap di NTB, Kementerian PUPR terus berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah untuk proses pengadaan lahan.
Selain itu, Kementerian PUPR juga memberdayakan tenaga kerja lokal dari daerah sekitar untuk penambahan tenaga kerja agar tetap selesai sesuai target.
"Bantuan hunian tetap berupa rumah khusus (Rusus) didesain dengan teknologi Risha tipe 36," ungkap Basuki.
Risha merupakan bangunan rumah menggunakan teknologi konstruksi knock down yang dapat dibangun dengan waktu cepat menggunakan tiga jenis modul beton bertulang pada struktur utamanya
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id