SMF raup pendapatan Rp2,08 triliun sepanjang 2023. Foto: SMF
SMF raup pendapatan Rp2,08 triliun sepanjang 2023. Foto: SMF

SMF Raup Pendapatan Rp2,08 Triliun Sepanjang 2023

Rizkie Fauzian • 04 April 2024 18:55
Jakarta: PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF mencatat laba bersih di 2023
mencapai Rp466 miliar. Angka tersebut mengalami kenaikan bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp418 miliar.
 
Pendapatan SMF juga mengalami kenaikan menjadi Rp2,08 triliun sepanjang 2023. Perolehan pendapatan tersebut bertumbuh 17 persen jika dibanding dengan periode yang sama di 2022 sebesar Rp1,77 triliun.
 
"Adapun, total aset SMF hingga akhir 2023 mencapai sebesar Rp45,71 triliun. Pencapaian tersebut ditopang oleh kegiatan penyaluran pinjaman sebesar Rp13,09 triliun," kata Direktur Keuangan dan Operasional PT SMF Bonai Subiakto di Jakarta, Kamis, 4 April 2024.

Sementara itu, SMF tercatat memiliki beban Rp1,62 triliun sepanjang 2023. Angka itu melonjak dibandingkan dengan beban perusahaan pada 2022 sebesar Rp1,36 triliun.
 
"Kenaikan beban terjadi akibat adanya pendanaan yang mencapai hampir Rp9 triliun," ungkap Bonai.
 
Di sisi lain, liabilitas perusahaan sepanjang 2023 tercatat Rp27,47 triliun jika dibandingkan 2022 hanya sebesar Rp16,63 triliun. Serta ekuitas perusahaan sepanjang 2023 Rp18,23 triliun dibandingkan tahun lalu sebesar Rp16,32 triliun.
 
Sepanjang 2023, SMF telah menjalankan berbagai upaya dalam mendukung Program Pemerintah untuk mengatasi backlog dan mendorong ketersediaan hunian layak bagi masyarakat sesuai dengan perluasan mandat yang diberikan.
 
Berdasarkan laporan keuangan audited, hingga akhir 2023, total akumulasi dana yang telah dialirkan SMF ke sektor pembiayaan perumahan sejak 2005 mencapai Rp103,75 triliun.
 
Direktur utama SMF Ananta Wiyogo mengatakan bahwa dari seluruh dana yang telah dialirkan, SMF telah membiayai kurang lebih 2 juta debitur KPR yang terbagi atas 85,11 persen wilayah barat, 13,91 persen wilayah tengah, dan sisanya sebesar 0,59 persen wilayah timur.
 
"Sesuai dengan perluasan mandat yang telah diberikan oleh Pemerintah, SMF selalu berperan aktif dan menjalin sinergi dengan berbagai pihak dalam upaya mendorong perkembangan industri perumahan baik dari sisi supply maupun demand," jelas dia.
 
Sepanjang tahun 2023, SMF telah menyalurkan produk-produk dalam rangka
implementasi perluasan mandat dari Pemerintah sebesar Rp6,5 triliun yang terdiri dari Kredit Konstruksi, Kredit Mikro Perumahan, KPRumah Usaha, KPR Inden/PPJB, serta KPR Sewa-Beli (Rent to Own).
 
Sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan, SMF juga berperan aktif dalam meringankan beban fiskal Pemerintah dengan membiayai porsi 25 persen pendanaan KPR FLPP, dimana SMF melakukan leverage atas PMN yang diterima.
 
Dalam pelaksanaanya Perseroan bersinergi dengan BP Tapera dalam menyediakan dana KPR FLPP yang kemudian disalurkan kepada masyarakat melalui Bank Penyalur.
 
Sejak Agustus tahun 2018 hingga 31 Desember 2023, SMF telah menerima dana Penyertaan Modal Negara (PMN) dari Pemerintah sebesar Rp9,33 triliun, yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
 
PMN yang diterima tersebut kemudian dikombinasikan dengan penerbitan surat utang
(leveraging) sehingga Perseroan dapat menyalurkan pembiayaan KPR FLPP dengan nilai sebesar Rp21,64 triliun kepada lebih banyak masyarakat yang membutuhkan.

Penerbitan surat utang

Selama 2023, SMF telah menerbitkan obligasi dan sukuk dengan total sebesar Rp6,85 triliun melalui penerbitan Obligasi PUB VI Tahap IV, Obligasi PUB VII Tahap I, Sukuk Musyarakah PUB I Tahap I, Obligasi PUB VII Tahap II, Obligasi Berwawasan Sosial PUB I Tahap I, dan Sukuk Musyarakah Berwawasan Sosial PUB I Tahap I.
 
Sampai dengan akhir 2023, posisi (outstanding) surat utang dan sukuk SMF mencapai Rp19,35 triliun dan (oustanding) pendanaan jangka panjang dari bank sebesar Rp3,90 triliun.
Perseroan telah aktif menerbitkan surat utang sejak tahun 2009.
 
Hingga akhir 2023, Perseroan sudah melakukan 57 kali penerbitan dengan jumlah Rp57,27 triliun, terdiri dari 44 kali penerbitan Obligasi dan Sukuk (penawaran umum) sebesar Rp52,48 triliun, 12 kali Medium Term Notes (penawaran terbatas) sebesar Rp4,67 triliun, dan 1 kali penerbitan Surat Berharga komersial sebesar Rp120 miliar.

Sekuritisasi

Sejak 2009 sampai saat ini, SMF telah berhasil memfasilitasi 17 kali transaksi sekuritisasi, dengan total nilai akumulatif sebesar Rp14,21 triliun. Pada 2023, SMF melakukan sekuritiasi dengan BTN dengan nilai transaksi sebesar Rp600 miliar.
 
Serta dengan BSI untuk menerbitkan Efek Beragunan Aset Syariah berbentuk Surat Partisipasi (EBAS-SP) dengan underlying asset KPR iB BSI, yang merupakan pertama di Indonesia dengan nilai transaksi sebesar Rp325 miliar.

Pembiayaan homestay

Terkait Program Pembiayaan Homestay, sepanjang 2023 SMF telah bersinergi dengan Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif dalam merealisasikan penyaluran pembiayaan untuk 5 desa wisata yang terdiri dari 28 debitur.
 
Adapun sejak 2019 hingga Desember 2023, SMF telah merealisasikan Program Pembiayaan
Homestay dengan total akumulasi aliran dana mencapai Rp13,59 miliar untuk 183 homestay di 21 desa wisata binaan.
 
Sepanjang 2023, Perseroan dan Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR telah melakukan kolaborasi merenovasi 115 rumah tidak layak huni dengan serapan anggaran mencapai Rp6,15 miliar di 5 lokasi.
 
Adapun sejak 2019 hingga saat ini Perseroan telah merealisasikan program peningkatan kualitas rumah di daerah kumuh sebanyak 488 rumah di 21 lokasi dengan serapan anggaran mencapai Rp33,8 miliar.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(KIE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan