.png)
Laporan 123 Property Recap 2024 mencatat secara umum, rumah tapak dengan harga Rp1-3 miliar menjadi favorit di semua kelompok usia, diikuti oleh rumah dengan harga Rp400 juta - Rp1 miliar.
"Namun, jika ditelisik lebih jauh, proporsi generasi muda dalam memilih rumah dengan segmen harga yang lebih murah lebih tinggi," kata Head of Research Rumah123 Marisa Jaya dalam laporan dikutip Senin, 6 Januari 2025.
Sementara untuk rumah dengan segmen harga di bawah Rp400 juta, peminat berusia 18-24 tahun mencatatkan proporsi 18,8 persen, sedangkanusia 25-34 tahun sebesar 15,5 persen. Untuk kelompok usia 35-44 tahun sebesar 14 persen, dan 45-54 tahun sekitar 12,4 persen.
Baca juga: Anak Muda Lebih Pilih Rumah daripada Apartemen |
Di segmen harga Rp1-3 miliar, kelompok usia yang semakin tua mencatatkan proporsi yang lebih besar. Begitu juga dengan rumah di atas Rp5 miliar, yang paling banyak diminati oleh kelompok umur 45-54 tahun.
“Perbedaan ini disebabkan preferensi generasi muda cenderung disesuaikan dengan kemampuan finansial mereka yang masih dalam tahap awal membangun kestabilan ekonomi," jelas dia.
Kelompok usia 18-34 tahun lebih memilih rumah dengan harga lebih terjangkau sebagai langkah awal memiliki hunian. Sementara itu, kelompok usia yang semakin tua, seperti 35-54 tahun, umumnya sudah mencapai kestabilan finansial lebih tinggi dan kebutuhan yang lebih spesifik sehingga lebih tertarik menjangkau rumah di segmen harga Rp1-3 miliar atau bahkan di atas Rp5 miliar, baik sebagai tempat tinggal maupun investasi.
Hunian dengan luas kecil-sedang disukai generasi muda
.png)
Untuk ukuran bangunan, mayoritas pencarian mengarah pada rumah dengan luas 100-300 meter persegi. Namun, generasi muda, khususnya di kelompok usia 18-24 tahun dan 25-34 tahun lebih banyak mencari properti dengan luas lebih kecil, seperti 30-60 meter persegi atau 60-100 meter persegi, dibandingkan generasi yang lebih tua.
Hal ini terjadi karena luas bangunan yang lebih kecil-sedang, umumnya lebih sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansial generasi muda. Kelompok usia 18-34 tahun, yang mayoritas baru memulai karir atau merintis hidup secara mandiri, cenderung mencari hunian pertama yang lebih terjangkau, mudah dikelola tanpa terlalu membutuhkan biaya perawatan tinggi, dan huniannya sangat fungsional.
Selain itu, gaya hidup modern yang praktis serta preferensi tinggal di kawasan yang strategis sering kali membuat mereka memilih rumah dengan ukuran yang lebih kecil, namun tetap memenuhi kebutuhan dasar.
Sedangkan generasi yang lebih dewasa hingga tua cenderung memilih rumah dengan luas bangunan yang lebih besar karena kebutuhan mereka yang berkembang seiring waktu. Faktor seperti memiliki keluarga yang lebih besar, kebutuhan ruang tambahan untuk anak-anak, atau ruang multifungsi seperti kantor rumah dan area rekreasi bisa menjadi pertimbangan.
"Selain itu, generasi ini sering kali sudah memiliki stabilitas finansial yang lebih baik, sehingga mampu membeli properti dengan ukuran lebih besar untuk meningkatkan kenyamanan maupun nilai investasi jangka panjang,” ungkap Marisa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News