Gedung itu akan menawarkan konsep ramah lingkungan dan efisiensi energi dibandingkan gedung konvensional lainnya di Jakarta.
"Gedung Indonesia 1 ialah salah satu gedung premium di Jakarta yang sangat efisien energi. Penghematan hingga 50 persen," kata arsitek Gedung Indonesia 1 sekaligus Managing Director Mercurio Design Lab, Massimo Mercurio di acara pengenalan Indonesia 1 di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, kemarin.
Berada di central business district (CBD) Jakarta, yaitu di Jalan MH Thamrin yang cukup strategis, lndonesia 1 bakal menjadi indikator baru bagi masyarakat Jakarta untuk bekerja, beraktivitas, sekaligus bersantai.
Sejumlah foto konstruksi yang ditampilkan menunjukkan progres pembangunan gedung Indonesia 1 telah mencapai tingkat 48. Proyek monumental itu diprediksi rampung pada kuartal IV 2020.
Berdiri di area seluas 18.925 meter persegi, gedung pencakar langit berwarna champagne yang memukau itu terdiri atas dua tower, South dan North, yang sebagian besar akan dijadikan perkantoran kelas premium.
North Tower dengan 73 lantai terdiri atas 181 apartemen servis premium yang akan dioperasikan Pan Pacific Serviced Suites. Adapun untuk South Tower, dalam desainnya, puncaknya akan bertahtakan mahkota berupa sebuah kompleks lifestyle yang high-end, yaitu Polaris.
Dengan luas area 1.770 meter persegi, Polaris akan memiliki tiga lantai yang mencakup restoran hingga lounge eksklusif dan dilatarbelakangi dengan birunya langit Jakarta.
Berharap agar Indonesia 1 menjadi landmark Kota Jakarta yang tak lekang waktu, garis-garis desain dari Mercurio Design Lab Srl sebagai arsitek Indonesia 1 makin mempertegas keunikan dari proyek tersebut.
Strukturnya yang solid dirancang menyerupai mercusuar kokoh di dekat laut. Menyerupai pelita yang bersinar terang pada lampu mercusuar, Polaris seolah menjadi penanda kawasan CBD di Jakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
