Pemerintah targetkan kawasan bebas kumuh 2023. Foto: Kementerian PUPR
Pemerintah targetkan kawasan bebas kumuh 2023. Foto: Kementerian PUPR

Wujudkan Smart Living, Pemerintah Benahi Permukiman hingga Perubahan Iklim

Rizkie Fauzian • 04 September 2022 13:10
Jakarta:Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan 100 persen smart livin(hunian cerdas) di 2030, yaitu 100 persen pelayanan air minum, 0 ha kawasan kumuh, dan 100 persen pelayanan sanitasi. 
 
Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Rachman Arief Dienaputra mengatakan untuk mewujudkannya, Kementerian PUPR mendorong kolaborasi dan koordinasi dari seluruh stakeholder kunci, termasuk asosiasi profesi. 
 
"Selain penyehatan lingkungan permukiman dan perumahan, keilmuan teknik lingkungan juga terkait dengan penanganan pencemaran udara, pengendalian dampak lingkungan, kesehatan masyarakat, serta mitigasi dan adaptasi perubahan iklim," jelasnya dalam keterangan tertulis, Minggu, 4 September 2022.

Untuk itu, kehadiran dan keaktifan para ahli teknik lingkungan sangat diharapkan dan ditunggu aksinya untuk mewujudkan hunian cerdas smart living.
Baca juga: 4 Aspek Utama dalam Mewujudkan Smart Living
Pembangunan infrastruktur air minum, air limbah, dan persampahan saat ini sedang gencar dilakukan Pemerintah melalui Kementerian PUPR karena cakupan layanan yang masih rendah. Walaupun cakupan layanan air minum saat ini sudah mencapai sekitar 91 persen, tapi cakupan layanan air minum aman melalui perpipaan baru mencapai 20,9 persen. 
 
Demikian pula dengan sektor persampahan, pelayanan sudah mencapai 80,2 persen namun mengalami banyak permasalahan pada penanganan sumber sampah dan tempat pembuangan akhir. Pada sektor air limbah, penangan air limbah domestik dan industri juga memerlukan perhatian yang sangat serius.
 
"Untuk itu, Kementerian PUPR sangat mengharapkan inovasi dan unjuk nyata dari seluruh ahli teknik penyehatan dan lingkungan Indonesia untuk bersama-sama memberikan masukan dan rekomendasi dalam rangka peningkatan kapasitas dan kualitas infrastruktur air minum dan sanitasi baik di perkotaan maupun perdesaan, termasuk didalamnya kawasan-kawasan strategis prioritas nasional," ujarnya.
 
Dirinya berharap Ikatan Ahli Teknik Penyehatan dan Teknik Lingkungan Indonesia (IATPI) dapat menjalankan perannya sebagai bagian dari agent of change pelayanan air minum dan sanitasi kota di Indonesia. Diharapkan juga IATPI dapat menjadi partner pemerintah dalam mencari solusi terkait kegiatan pembangunan kota-kota di Indonesia yang berwawasan smart, green, dan for all groups of community. 
 
"Kementerian PUPR berkomitmen untuk bekerjasama dengan asosiasi profesi, termasuk IATPI untuk dapat terciptanya ahli-ahli teknik lingkungan yang kompeten, professional, dan berstandar dunia (world class) dalam mengisi kebutuhan tenaga ahli konstruksi mulai dari tingkat daerah hingga nasional," ungkapnya.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KIE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan