Hotel yang dimiliki oleh The Trump Organization tersebut dalam perundingan dengan perusahaan investasi di Miami, CGI Merchant Group.
Dikutip The New York Post, perusahaan CGI Merchant Group dikabarkan tengah melakukan pembicaraan untuk mendapakan sewa gedung dari abad ke-19 tersebut.
Bangunan berusia 122 tahun tersebut hanya beberapa blok dari Gedung Putih dan berdiri di bekas Old Post Office Pavilion.
Gedung tersebut masih dimiliki oleh pemerintah federal, namun dengan perpanjangan, masa sewanya hampir mencapai 100 tahun.
CGI telah melakukan diskusi dengan operator hotel, termasuk Hilton Waldorf Astoria tentang penggantian nama Trump dengan nama hotel lain.
The Trump Organization menyewa gedung dari General Services Administration pada 2013 dan merenovasinya senilai USD250 juta (Rp3,5 triliun) untuk mengubahnya menjadi hotel mewah yang dibuka pada 2016.
Pembukaan hotel dilakukan beberapa minggu sebelum pemilihan Presiden yang dimenangkan oleh Donald Trump. Dia bahkan mengadakan makan malam di restoran hotel dan mendapat kritik.
Citizens for Responsibility and Ethics di Washington mencatat, Donald Trump telah melakukan kunjungan sebanyak 973 ke hotel miliknya bersama para pejabat publik selama masa jabatan Trump.
Namun, pandemi covid-19 berdampak pada hotel. Dalam laporan, hotel tersebut mengalami kerugian hingga USD70 juta (Rp984 miliar) sejak dibuka pada 2016.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News