Sistem polder adalah sistem yang menggabungkan tanggul, danau, dan pompa. Secara sederhananya bisa diibaratkan seperti ember, di mana dinding tanggul yang mengelilingi kawasan diibaratkan sebagai bibir ember, dan air laut berada di luar ember.
Contoh sukses penerapan sistem polder adalah di Belanda yang sudah menerapkannya selama kurang lebih 200 tahun. Sistem itu digunakan karena 60 persen daratan Belanda berada di bawah permukaan laut, bahkan kota Amsterdam berada tiga meter di bawah permukaan laut.
Sedangkan di Indonesia, salah satu kawasan yang sudah berhasil menerapkan Sistem Polder ini adalah PIK1 dan PIK2, yang dirancang oleh konsultan ternama PT. Witteveen Bos Indonesia.
"Kawasan PIK2 menggunakan sistem polder, sehingga dijamin memiliki ketahanan terhadap banjir yang tinggi," Deputy Director PT. Witteveen Bos Indonesia, Sawarendro dalam keterangannya, Selasa 19 Oktober 2021.
Cara kerja sistem polder yakni jika permukaan air laut meningkat, akan diatasi dengan dinding tanggul yang cukup ditinggikan untuk melindungi kawasan. Jika muka air di dalam kawasan meningkat, polder pun akan menyalurkan air hujan ke dalam danau yang ada di dalam kawasan, kemudian dipompa ke laut.
Keberadaan danau di dalam kawasan sangatlah penting. Seperti salah satunya, keberadaan danau yang luas di dalam Kawasan Pasir Putih Residences PIK2 yang memiliki luas sekitar 150 hektare (ha). Lebih dari 10 persen areanya didedikasikan sebagai area penampungan air.
Tepatnya sekitar 16,2 ha area berupa danau yang tidak hanya cantik, sekeliling danau penampungan air ini juga didesain dengan sangat eksklusif, yaitu dengan hamparan pasir putih yang eksotis di sepanjang pinggir danau.
Jelas terlihat danau yang berada di dalam kawasan Pasir Putih Residences PIK2 memiliki fungsi ganda. Pertama sebagai bagian penting dari sistem pengelolaan air dan pencegahan banjir serta yang kedua sebagai fasilitas dan sarana rekreasi penghuni.
Hal ini tentunya merupakan salah satu hal yang patut untuk diterapkan oleh Kawasan residensial lainnya di Indonesia, yang diharapkan mampu memerhatikan dengan teliti dan seksama mengenai sistem pengelolaan air yang baik, sehingga mampu menekan serendah mungkin resiko terjadinya banjir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News