Salah satu langkah strategis yang semakin dilirik adalah kepemilikan hunian, yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal tetapi juga sebagai instrumen investasi jangka panjang yang nilainya terus bertumbuh.
Dosen Manajemen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Novita Ratna Satiti menilai, sebagai generasi yang cenderung lebih melek terhadap teknologi dan lebih sadar akan pentingnya investasi sejak dini, pengetahuan dan kemampuan menggunakan teknologi di kalangan Gen Z juga harus dibarengi dengan locus of control dan behavioral finance yang baik.
Baca juga: Tanah atau Rumah, Mana yang Lebih Untung untuk Investasi 2025? |
“Locus of control adalah kendali atas keputusan finansial dan tidak mudah terpengaruh oleh faktor eksternal, seperti tekanan gaya hidup dan adanya kemudahan dari aplikasi Pay Later," jelas dia dalam keterangan tertulis, Senin, 15 September 2025.
Sementara itu, pemahaman tentang behavioral finance juga dapat membantu mereka mengenali dan menghindari kesalahan dalam pengambilan keputusan keuangan, seperti kecenderungan untuk berbelanja impulsif atau mengambil risiko yang tidak perlu.
Hal yang dapat dilakukan oleh Gen Z adalah dengan meningkatkan keterampilan dan pendidikannya. Pendekatan ini dapat membuka peluang pekerjaan yang lebih baik dan stabil.
Hunian jadi solusi finansial Gen Z
Founder Daun Karya Kharolina Lesli mengatakan kepemilikan rumah dapat menjadi solusi konkret bagi anak muda dalam menghadapi tantangan finansial di masa depan.“Gen Z perlu menyadari pentingnya keamanan finansial, salah satunya rumah atau tempat tinggal sebagai keamanan finansial jangka panjang. Dengan memulai lebih awal, mereka dapat menghindari risiko terjebak dalam siklus generasi sandwich di masa depan. Di sinilah pentingnya mindset ‘Mulai Aman dari Muda," jelas Kharolina.
Kharolina menambahkan, Daun Karya terus berkomitmen untuk mendorong generasi muda untuk memiliki rumah dengan menghadirkan hunian strategis yang terjangkau di daerah penyangga Jakarta.
Salah satu contohnya adalah menghadirkan proyek-proyek hunian yang menggabungkan harga transparan, konsep rumah open space, skema pembayaran fleksibel, fasilitas komunal, dekat dengan sarana transportasi umum, serta desain modern guna mendukung gaya hidup produktif Gen Z di Avani Breeze Residence, Tangerang yang akan dilewati pembangunan tahap dua tol Serpong-Balaraja Pasir Barat.
Salah satu inovasi yang ditawarkan adalah program co-owner dengan cicilan fleksibel hingga 3,5 tahun. Dengan program ini, satu rumah bisa dibeli hingga empat orang.
"Target kami adalah keluarga, misalnya dua sampai empat saudara kandung yang ingin bersama-sama menghadiahkan rumah untuk orang tua, atau sahabat yang ingin berinvestasi properti tanpa harus terikat KPR. Skema ini membuat kepemilikan rumah menjadi lebih mudah dijangkau dan inklusif bagi anak muda,” kata Kharolina.
Di tengah harga properti yang terus merangkak naik, memiliki rumah di Tangerang bisa menjadi solusi bagi Gen Z untuk memiliki rumah. Kawasan Tangerang kini berkembang menjadi destinasi favorit generasi muda dengan adanya akses transportasi yang semakin terintegrasi, fasilitas township yang lengkap, serta harga yang lebih kompetitif dibanding Jakarta.
"Rata-rata kenaikan harga rumah di kawasan penyangga Jakarta khususnya yang dekat dengan akses transportasi massal seperti stasiun KRL atau tol bisa mencapai 20–30 persen per tahun, lebih tinggi dibandingkan area non-strategis. Hal ini menjadi instrumen ideal bagi Gen Z yang ingin membangun keamanan finansial sejak dini,” ujar Kharolina.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News