Jejak dari tiga Kim terlihat dari bangunan-bangunan di Pyongyang. (foto: CNN/Oliver Wainwright and TASCHEN)
Jejak dari tiga Kim terlihat dari bangunan-bangunan di Pyongyang. (foto: CNN/Oliver Wainwright and TASCHEN)

Dinasti Kim dalam arsitektur Korea Utara

Rizkie Fauzian • 06 Agustus 2018 16:53
Pyongyang: Dunia mengenal Korea Utara sebagai negara yang menutup diri. Di balik segala misterinya, negara yang dipimpin oleh 'dinasti' Kim ini rupanya mempunyai arsitektur bangunan berkarakter khas.
 
Seorang kritikus arsitektur asal London, Oliver Wainwright mengunjungi Korut dan menuangkan pengalamannya dalam buku "Inside North Korea". Dia mendapati desain beberapa gedung dibuat agar masyarakatnya selalu mengingat pemimpin Korut.
 
Dinasti Kim dalam arsitektur Korea Utara

Sejarah
 
Pyongyang dibangun setelah masa perang berakhir Korea berakhir. "Kota ini satu-satunya di dunia, di mana ideologi politik melahirkan perencanaan kota yang masih tersimpan utuh hingga saat ini," kata Wainwright dilansir CNN, Jumat (3/8/2018).
 
Banyak bangunan pasca-perang di Pyongyang yang masih bergaya Soviet. Tetapi jejak dinasti Kim sejak 1950-an -ideologi politik dan sosial sangat terasa di balik rencana tata kota Pyongyang.
 
Saat itu pemimpin Kim II Sung mengandalkan arsitek asal Moskow untuk membangun kembali negara tersebut selama kurun waktu 1950an. Meski demikian, Kim tetap memastikan pengaruh lokal pada setiap bangunan.
 
Hasilnya gaya arsitektur Stalinis (arsitektur soviet era komunis), dipengaruhi simbol-simbol Juche yang merupakan ideologi yang dianut pemimpin Kim II-Sung. Ada bangunan-bangunan neo-klasik dengan pintu masuk yang besar, banyak pilar, kolom klasik, kolom oktagonal, untuk referensi kuil-kuil kuno Korea.
 
Dinasti Kim dalam arsitektur Korea Utara
 
"Berada di Pyongyang seperti berjalan di dalam sebuah museum hidup ideologi dari dinasti Kim," sambung Wainwright.  
 
Arsitektur era Kim Jong II
 
Berbeda dengan masa pemerintahan sebelumnya, struktur kota di bawah pimpinan Kim Jong Il dianggap kurang menghormati sejarah. Di mata Wainwright, arsitektur di bawah Kim Jong II menggambarkan "more of a sci-fi fantasy fetish".
 
Korut menyelenggarakan World Festival of Youth and Students, yakni gelaran Olimpiade dari negara-negara komunis pada 1989.  Sejak saat itu banyak proyek pembangunan untuk menunjang acara internasional terbesar yang pernah diselenggarakan di Pyongyang.
 
Arsitektur era Kim Jong Un
 
Di era Kim Jong Un, kota diubah sesuai karakternya. Sejak mengambil alih kekuasaan pada 2011, Kim banyak membangun proyek besar dengan warna lembut seperti merah muda, oranye dan biru.
 
Gedung tersebut sengaja dirancang dengan bentuk unik berwarna seperti cerah permen ataupun warna pastel. Hal ini dibuat untuk mengalihkan perhatian dunia luar tentang rezim otoriter negara tersebut.
 
Dinasti Kim dalam arsitektur Korea Utara
 
Efek kumulatif dari tiga visi pemimpin yang berbeda-beda membuat lingkungan di negara tersebut seperti set panggung dalam sebuah film. Di jalan-jalan besar akan ditemukan monumen ataupun patung-patung bekas pemimpin Korut.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(LHE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan