Dalam kunjungan kerja Menteri BUMN ke Jepang pada 4-6 Februari 2020, salah satu poin yang akan dikembangkan dalam kerja sama RI-Jepang adalah meningkatkan sinergi dalam pembangunan dan pembiayaan perumahan di Indonesia. Khususnya dalam memenuhi permintaan generasi muda atau kalangan milenial, dan perumahan di perkotaan.
Direktur Utama BTN Pahala Nugraha Mansury mengatakan ini menjadi fokus dalam pengembangan kerja sama pemerintah Indonesia dengan Jepang untuk mendukung sektor properti di Indonesia. BTN siap bekerja sama dan dapat direalisasi pada 2021.
"Kami menyambut positif atas rencana tersebut dan kita akan memberikan support agar kerja sama ini dapat segera direalisasi," kata Pahala dalam keterangan tertulis, Sabtu, 7 November 2020.
Ia mengungkapkan ada beberapa perusahaan properti Jepang yang akan diajak untuk bekerja sama, antara lain Panasonic Home. Kemudian pengembang properti lain asal Jepang yang bekerja sama dengan Perumnas yaitu IIDA Group Holding Indonesia.
Disebutkan bahwa latar belakang kerja sama dengan pengembang asal Jepang tersebut adalah tingginya kebutuhan hunian di Indonesia, yang terindikasi dari jumlah backlog kepemilikan rumah yang mencapai 11,4 juta unit berdasarkan data Kementerian PUPR.
Sementara itu, ujar dia, rasio Kredit Pemilikan Rumah (KPR) terhadap PDB hanya sebesar tiga persen atau terendah di Asia Tenggara, sehingga dibutuhkan perluasan akses pembiayaan perumahan.
"Selain itu, dari sisi permintaan, rumah segmen menengah ke atas terus menggeliat didorong jumlah masyarakat kelas menengah yang terus meningkat sebagai bonus demografi," jelas Pahala.
Pembiayaan properti
Selain dengan perusahaan properti Jepang, BTN juga akan menjajaki kerja sama pendanaan jangka panjang untuk pembiayaan properti dengan Japan Bank for International Cooperation atau JBIC.
Ia mengutarakan harapannya agar kerja sama dengan JBIC dapat dapat mendorong ekspansi pembiayaan properti BTN, sehingga sinergi ini sekaligus dapat membantu pemerintah dalam mengatasi backlog perumahan.
"Kami masih membahas apakah pinjaman JBIC untuk pinjaman konstruksi bagi proyek properti sejumlah pengembang Jepang yang akan bekerja sama dengan BUMN Properti di Indonesia, atau akan disalurkan dalam bentuk KPR atau KPA yang akan dikucurkan BTN untuk konsumen yang membeli proyek properti hasil kolaborasi BUMN Properti Indonesia dengan developer Jepang," kata Pahala.
Untuk pinjaman konstruksi properti, dana pinjaman tersebut diharapkan dapat mengalir ke proyek perumahan yang menyasar segmen menengah ke atas atau proyek properti Transit Oriented Development atau TOD yang dibangun oleh BUMN properti seperti PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT PP Properti dan Perumnas bersama dengan PT Kereta Api Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News