Perumahan subsidi yang dibangun pemerintah. Foto: Kementerian PKP
Perumahan subsidi yang dibangun pemerintah. Foto: Kementerian PKP

BP Tapera Gandeng Pengembang Jaga Pasokan Rumah Subsidi 2026

Rizkie Fauzian • 24 Desember 2025 12:19
Jakarta: Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) menggandeng 20 asosiasi pengembang perumahan guna memastikan ketersediaan pasokan rumah subsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) pada 2026. Kolaborasi ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan pemerintah dalam memperluas akses hunian layak dan terjangkau di seluruh Indonesia.
 
Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho mengatakan, sinergi dengan asosiasi pengembang memiliki peran strategis, tidak hanya dalam menjamin ketersediaan rumah subsidi, tetapi juga dalam menjaga kualitas pembangunan di lapangan.
 
“BP Tapera bersinergi dengan 20 asosiasi pengembang perumahan yang berperan penting dalam memastikan pasokan rumah bagi MBR, sekaligus menjadi mitra pengawasan bagi anggotanya agar membangun rumah yang berkualitas,” ujar Heru dikutip dari Antara, Rabu, 24 Desember 2025.

Penandatanganan perjanjian kerja sama tersebut diwakili oleh tujuh asosiasi pengembang dengan kontribusi tertinggi dalam pembangunan rumah subsidi. Ketujuh asosiasi itu yakni Realestat Indonesia (REI), Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (APERSI).
 
Himpunan Pengembangan Permukiman dan Perumahan Rakyat (HIMPERRA), Asosiasi Pengembang Rumah Sederhana Sehat Nasional (APERNAS), Asosiasi Pengembang dan Pemasar Rumah Nasional (ASPRUMNAS), Pengembang Indonesia (PI), serta Aliansi Pengembang Perumahan Nasional Jaya (Appernas Jaya).
 
Ruang lingkup perjanjian kerja sama meliputi pemanfaatan data pasokan dan permintaan perumahan, pengelolaan aplikasi pendukung, pembangunan rumah layak huni, serta pembinaan dan pengendalian kualitas rumah agar siap dihuni oleh masyarakat.
 
Berdasarkan data penyaluran dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) hingga 2025, REI menjadi asosiasi dengan kontribusi pembangunan tertinggi, yakni sebanyak 112.557 unit rumah. Posisi berikutnya ditempati APERSI dengan 80.048 unit, HIMPERRA 36.540 unit, APERNAS 9.235 unit, ASPRUMNAS 8.789 unit, PI 8.198 unit, dan Appernas Jaya 4.905 unit.
 
“Hingga 2025, penyaluran dana FLPP didukung penuh oleh 22 asosiasi pengembang perumahan di seluruh Indonesia. Kami berharap dukungan ini terus berlanjut dengan kualitas rumah yang semakin baik dan layak huni di tahun-tahun mendatang,” kata Heru.
 
Sementara itu, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menegaskan pentingnya pemerataan pembangunan rumah subsidi di seluruh wilayah Indonesia. Menurutnya, distribusi hunian yang adil menjadi salah satu kunci dalam mewujudkan keadilan sosial bagi masyarakat.
 
Pemerintah pun terus mendorong optimalisasi pemanfaatan bantuan pembiayaan perumahan melalui skema KPR Sejahtera FLPP yang dikelola dan disalurkan oleh BP Tapera, sebagai instrumen utama dalam mendukung kepemilikan rumah pertama bagi MBR.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KIE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan