Sementara itu anggaran 2021 yang ditetapkan sebesar Rp19,1 triliun, terdiri dari Rp16,1 triliun dan sisanya dari pengembalian pokok) baru terserap sebanyak 1,17 persen.
"Sehingga penyaluran dari 2010-2021 sudah 766.695 unit senilai Rp55,79 triliun," ujar Direktur Utama Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) Arief Sabaruddin dikutip dari laman resmi, Jumat, 5 Maret 2021.
Menurut Arief, dana FLPP telah disalurkan oleh 16 bank pelaksana dari 38 bank pelaksana yang bekerja sama dengan PPDPP.
"Maret ini bank pelaksana sudah kami informasikan untuk mulai memproses antrian calon debitur KPR FLPP untuk 2021," ungkap Arief.
Adapun BRI telah menyalurkan FLPP terbanyak periode ini dengan 816 unit, BJB sebanyak 405 unit, Bank Jambi sebanyak 178 unit, Bank Artha Garha sebanyak 119 unit, dan bank Sulselbar sebanyak 99 unit.
Selanjutnya Bank Jatim Syariah sebanyak 63 unit, Bank Nagari sebanyak 38 unit, BNI sebanyak 33 unit, Bank Jambi Syariah sebanyak 30 unit, BRI Agro, sebanyak 20 unit, dan Bank Riau Kepri Syariah sebanyak 15 unit.
Kemudian Bank DIY sebanyak sembilan unit, Bank Kalsel Syariah sebanyak lima unit, Bank Riau Kepri sebanyak lima unit, Bank Kalsel sebanyak tiga unit, dan Bank NTT sebanyak dua unit.
Arief menegaskan penyaluran rumah subsidi tidak hanya masalah kuantitas tetapi juga memastikan bahwa rumah yang dibeli masyarkat dimanfaatkan dan dihuni dengan baik.
Dalam waktu dekat PPDPP akan segera bekerja sama dengan PT PLN dengan tujuan untuk memastikan tingkat kepenghunian rumah subsidi khususnya FLPP yang sudah dibeli.
"Jika kerja sama ini segera terwujud maka akan semakin mempermudah pengawasan keterhunian rumah subsidi bagi pemerintah," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id