Seorang petani memanen garam di Talise, Palu, dengan latar belakang lahan garam yang di atasnya dibangun ruko. Minimnya regenerasi petani serta tawaran harga tinggi membuat banyaknya lahan garam Sulawesi Tengah beralih fungsi. Antara/Hamzah
Seorang petani memanen garam di Talise, Palu, dengan latar belakang lahan garam yang di atasnya dibangun ruko. Minimnya regenerasi petani serta tawaran harga tinggi membuat banyaknya lahan garam Sulawesi Tengah beralih fungsi. Antara/Hamzah

Architecture for a Better World

Rizkie Fauzian • 27 September 2018 13:19
Jakarta: Architecture... for a Better World adalah peringatan Hari Arsitektur Dunia 2018. Tema ini menjadi pengingat kepada masyarakat dunia, bahwa sangat penting mempertimbangkan aspek kelestarian lingkungan dalam setiap kegiatan pembangunan.
 
"Arsitektur dapat membantu planet kita menghadapi dua masalah yang paling parah, degradasi lingkungan dan kebutuhan manusia yang semakin besar," ungkap President of International Union of Architects (UIA), Thomas Vonier, dalam keterangan tertulisnya di laman International Union Architecs.
 
Upaya membangun kehidupan masyarkat yang lebih baik dan berkelanjutan, dapat dilaksanakan melalui konsep arsitektur yang ramah lingkungan. Bukan lagi masanya membangun fasilitas hidup bagi umat manusia tanpa memperhatikan alam yang akan diwariskan kepada generasi mendatang, menghamburkan sumber daya dan abai terhadap ketidakseimbangan sosial.

<i>Architecture for a Better World</i>Maka sangat jelas bahwa arsitek adalah salah satu aktor penting di dalamnya. Melalui karya desain bangunan hunian, perkantoran, komersial fasilitas umum dan sosial serta lain sebagainya dalam memenuhi kebutuhan manusia dalam skala global.
 
"Arsitektur dapat membuat dunia kita lebih baik, untuk semua orang. Melalui desain, kami dapat membantu menghentikan penghancuran lanskap alam dan lahan pertanian yang berharga," jelasnya.
 
Di seluruh dunia saat ini sedikitnya ada 3,2 juta arsitek profesional yang komitmen menyediakan rancangan pembangunan yang lebih ramah lingkungan. Termasuk pengadaan ruang publik yang lebih aman dan mudah diakses bagi semua orang.
 
"Arsitektur memiliki kekuatan dan kami akan membagikannya untuk semua demi dunia yang lebih baik," ungkap Thomas.
 
Hari Arsitektur Dunia 2018 akan jatuh pada 1 Oktober mendatang. Di Indonesia, ada Hari Arsitektur yang diperingati pada setiap 18 Maret.
 
Tantangan pembangunan yang memperhatikan aspek kelestarian lingkungan, juga merupakan masalah besar di Indonesia. Landscape banyak berubah karena terdesak kebutuhan manusia terhadap tempat tinggal.
 
<i>Architecture for a Better World</i>
Sebagian lahan di kawasan penyangga Cagar Alam Hutan Bakau Pantai Timur Sumatera mulai ditanami kelapa sawit terlihat dari Kuala Lagan, Kuala Jambi, Tanjungjabung Timur, Jambi (20/9/2018). Alih fungsi lahan skala besar ini mengancam habitat satwa buaya muara, kepiting bakau, udang bakau dan ikan sembilang. Antara Foto/Wahdi Septiawan
 
Pembangunan hunian dan infrastruktur yang massif di berbagai daerah, tidak dapat dihindarkan karena dibutuhkan oleh masyarakat. Sayangnya di dalam prakteknya tidak jarang mengorbankan banyak daerah resapan air, persawahan, perkebunan, hutan bakau, hutan penyangga dan sebagainya.
 
Akibatnya sawah, ladang dan kebun baru harus dibuka di kawasan hutan lindung dan lainnya yang seharusnya tidak diperuntukkan bagi kegiatan manusia. Dampaknya sudah banyak dirasakan berupa banjir bandhang, tanah longsor, abrasi kawasan pantai dan hancurnya habitat flora serta fauna dilindungi.
 

 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(LHE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan