Bedah rumah yang dilakukan di Kabupaten Sleman. Foto: Kementerian PUPR
Bedah rumah yang dilakukan di Kabupaten Sleman. Foto: Kementerian PUPR

200 KK di Kabupaten Sleman Dapat Rp20 Juta untuk Perbaikan Rumah

Rizkie Fauzian • 14 Mei 2023 09:57
Kabupaten Sleman: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyalurkan bantuan untuk meningkatkan kualitas rumah tak layak huni (RTLH) di Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Perbaikan dilakukan melalui program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS).
 
"Program BSPS atau yang dikenal dengan istilah bedah rumah memang dilaksanakan pemerintah untuk meningkatkan kualitas rumah masyarakat yang tidak layak huni menjadi layak huni," ujar Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto dalam keterangan tertulis, Minggu, 14 Mei 2023.
 
Program BSPS dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia sehingga diharapkan mampu membantu pemerintah daerah mengentaskan RTLH di daerahnya. Selain itu sekaligus mendorong masyarakat untuk bergotong royong membantu mengubah RTLH yang ada di daerahnya.

Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Jawa III Salahudin Rasyidi menjelaskan ada sekitar 200 RTLH di Kabupaten Sleman yang mendapat bantuan tersebut. Sedangkan total target RTLH di Provinsi Yogyakarta yang akan dibedah lewat program BSPS  sekitar 1.986 unit. 
 
Baca juga: 1.212 Rumah di Papua Barat Siap di Bedah Lewat Program BSPS

Dana BSPS yang disalurkan dari Kementerian PUPR melalui bank penyalur kepada masyarakat berupa dana Rp17,5 juta yang digunakan untuk pembelian bahan bangunan dan sisanya Rp 2,5 juta untuk upah tukang.
 
"Kami juga menugaskan Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) untuk melaksanakan pendampingan kepada masyarakat penerima BSPS. Kami harap rumah masyarakat yang dibedah menjadi lebih kuat, kokoh dan tentunya memiliki konstruksi yang baik mengingat daerah ini juga termasuk rawan gempa," jelasnya.
 
Salah seorang penerima BSPS, Sarijo (62 tahun) warga Dukuh Sawahan, Margomulyo, Seyegan, Sleman mengaku sebelumnya tidak pernah bermimpi bisa mendapat BSPS. Dia menceritakan bahwa sebelumnya dinding rumahnya retak-retak dan setelah mendapat pendampingan TFL BSPS ternyata konstruksi rumahnya tidak memenuhi syarat dan perlu diperkuat konstruksinya.
 
"Setalah dibongkar ternyata konstruksi rumah saya perlu diperbaiki dan saya juga mengeluarkan dana swadaya Rp5 juta untuk menambah dana BSPS yang saya terima untuk membeli bahan bangunan. Alhamdulillah atap genteng, dinding dan pondasi rumah sudah diganti jadi lebih kuat," katanya. 
 
Bagi Sarijo yang bekerja sehari-hari sebagai tukang kayu, program BSPS mampu merubah rumahnya dan tetangga-tetangganya yang kurang layak menjadi lebih layak. Dirinya berharap program tersebut bisa dilanjutkan kembali agar banyak masyarakat merasakan program pro rakyat tersebut.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KIE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan