Rumah adat Bali. Foto: MI
Rumah adat Bali. Foto: MI

Jenis Rumah Adat Bali

Medcom • 17 April 2024 12:59
Jakarta: Bali dikenal dengan keindahan alam serta kekayaan budaya yang menakjubkan. Hal ini menjadi salah satu daya tarik Bali di mata wisatawan mancanegara.
 
Salah satu keunikan yang patut dijelajahi adalah rumah adat Bali. Seperti rumah adat lainnya, di Bali juga memiliki kekhasan tersendiri mulai dari bangunan fisiknya hingga filosofi.

Penjelasan rumah adat Bali

Rumah adat Bali bukan hanya tempat tinggal, tetapi juga mencerminkan kehidupan dan kepercayaan masyarakat Bali. Saat membangun rumah, palemahan, pawongan, dan parahyangan sebagai Tri Hita Karana harus ada.
 
Konsep Tri Hita Karana ini menekankan harmoni antara manusia atau penghuni, lingkungan, dan spiritualitas yang  menjadi landasan dalam pembangunan rumah adat ini. Filosofi ini tercermin dalam setiap elemen, mulai dari penempatan hingga hiasan-hiasan yang dipakai.

Ciri khas rumah adat Bali

Setiap rumah adat Bali memiliki hiasan, ukiran, dekorasi, dan warna yang beragam. Hal-hal tersebut memiliki artinya masing-masing mulai dari simbol sebagai alat komunikasi sampai simbol dalam pengadaan ritual.

Bangunan dari rumah adat Bali ini memiliki dua bagian utama, yaitu Gapura Candi Bentar sebagai pintu masuk utama ke halaman rumah dan rumah hunian. Di perumahan-perumahan juga tidak jarang ditemui sesajen.
 
Baca juga: 5 Makna Desain Rumah Tradisional di Bali

Dari segi material, rumah adat Bali ini bervariasi dan tergantung pada kelas sosial, tetapi tetap mencerminkan keindahan dan kekayaan budaya Bali. Rumah adat Bali biasanya memiliki hiasan-hiasan yang menggambarkan flora dan fauna diikuti filosofi yang mendalam.
 
Masyarakat Bali selalu memperhatikan sudut dan arah dalam membangun rumah adat karena ada arti penting dalam kehidupan suku Bali. Rumah adat Bali juga memiliki fungsi, struktur, dan ornamen yang sudah dipakai turun-temurun.

Jenis-jenis rumah adat Bali

Ada jenis-jenis bagian atau bangunan dari rumah adat Bali selain bangunan utama, berikut penjelasannya.

1. Angkul-Angkul

Bagian ini berfungsi sebagai pintu masuk utama, mirip dengan Gapura Candi Bentar. Bagian ini mempunyai atap yang diukir indah dengan motif tradisional Bali dan memisahkan ruang publik dengan ruang pribadi.

2. Aling-Aling

Bangunan ini berfungsi sebagai pembatas antara pekarangan luar dan angkul-angkul dengan aura positif untuk menciptakan keharmonisan. Bangunan ini bisa juga untuk membatasi area suci atau tempat ibadah.

3. Bale Manten

Bangunan ini dikhususkan untuk kepala keluarga atau anak perempuan yang terletak di utara. Bangunan ini berbentuk ruang persegi panjang dengan bale-bale di kanan dan kirinya.

4. Pura Keluarga

Bangunan ini bisa juga disebut bangunan Pamerajan, Pura, atau Sanggah yang terletak di sudut timur laut rumah. Pura keluarga berfungsi sebagai tempat beribadah atau berdoa yang wajib dimiliki setiap keluarga.

5. Bale Dauh

Bale Dauh digunakan sebagai ruang tamu untuk menerima tamu atau tempat tidur untuk anak laki-laki. Meskipun bangunannya mirip dengan Bale Manten, Bale Dauh lantainya lebih rendah, terletak di sisi barat , dan memiliki tiang penyangga yang jumlahnya berbeda antara satu rumah dengan rumah lainnya.

6. Bale Gede

Banguan ini memiliki 12 tiang dan berbentuk persegi panjang yang ditempatkan lebih tinggi dari bangunan lainnya karena sifatnya yang sakral. Bale Gede digunakan untuk upacara adat, pelaksanaan ritual, dan berkumpul.

7. Bale Sekapat

Bale Sekapat mirip dengan gazebo yang berfungsi untuk anggota keluarga bersantai dan berkumpul. Bangunan ini memiliki empat tiang penyanggah atap.

8. Lumbung

Bangunan Lumbung ini lebih kecil dari bangunan lainnya dan berfungsi sebagai tempat penyimpanan makanan pokok seperti padi dan jagung. Lumbung terpisah dari bangunan utama.

9. Pawaregen

Pawaregen berfungsi sebagai dapur tradisional untuk menyimpan alat-alat dapur dan memasak menggunakan kayu bakar. Bangunan ini terletak di selatan atau barat laut rumah.

10. Jineng atau Klumpu

Awalnya bangunan yang dibuat cukup tinggi ini digunakan untuk menyimpan gabah yang sudah kering. Namun, saat ini Jineng jarang ditemui dibangun menggunakan bahan tradisional seperti atap jerami, lebih banyak yang menggunakan material modern. (Shofiy Nabilah)

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(KIE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan