Rumah sementara dibangun di tepat di lokasi rumah lama. Pembangunannya juga dilakukan secara gotong royong. Jajaran TNI membantu proses pembangunan rumah sementara yang jumlahnya diperirakan mencapai 45 ribuan unit.
"Tidak ada satu rupiah pun warga mengeluarkan uang," tegas Dasatgas Penanggulangan Bencana NTB, Kolonel Farid Makruf di Medas Bedugul, Gunungsari, Lombok Barat, Minggu (2/9/2018).
Rumah sementara sengaja dibangun di puing rumah masing-masing warga. Sehingga warga masih dapat memanfaatkan sarana toilet yang mereka punya, termasuk peralatan rumah tangganya.

Pasukan Zeni TNI AD membersihkan puing-puing bangunan korban gempa Lombok. Di atasnya akan dibangun rumah sementara yang menjadi tempat tinggal warga hingga selesainya pembangunan rumah tahan gempa. Puspen TNI
Saat ini seratusan rumah sementara telah didirikan dan dihuni. Di antaranya di Rempek, Lempajang, Kuripan, Lendang Guar dan Lombok Utara. Musim hujan yang mulai berlangsung merupakan salah satu alasan warga harus dipindahkan secepatnya dari tenda pengungsian darurat ke rumah sementara.
Pembangunan secara gotong royong ini juga melibatkan tim lembaga donor yang berpengalaman membangun rumah pasca gempa. "Masyarakat diajak bekerja juga agar traumanya hilang," sambung Farid.
(Antara)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News