BPKN terima 105 aduan terkait perumahan. Ilustrasi: Shutterstock
BPKN terima 105 aduan terkait perumahan. Ilustrasi: Shutterstock

BPKN Terima Aduan Perumahan Terkait Legalitas hingga Pembangunan Mangkrak

Antara • 22 Desember 2022 12:06
Jakarta: Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) menerima 1.059 pengaduan dengan total kerugian konsumen per 16 Desember 2022 sebesar Rp102,33 miliar. Pihaknya telah menyelesaikan separuh pengaduan tersebut, sedangkan sisanya masih dalam proses penyelesaian.
 
Ketua BPKN Rizal E. Halim mengatakan sejak lembaganya berdiri pada 2005, terdapat 252 rekomendasi sebagai tindak lanjut pengaduan masyarakat dengan 65 tanggapan Kementerian/Lembaga (K/L), dengan periode 2022 menjadi yang tertinggi terkait respon atau tanggapan K/L yakni sebanyak 30 tanggapan.
 
"Dari total jumlah pengaduan tentang perlindungan konsumen dari masyarakat yakni 1.059 pengaduan, pihaknya telah menyelesaikan separuh pengaduan tersebut," jelasnya dikutip dari Antara, Kamis, 22 Desember 2022.

Adapun rincian berdasarkan data Stranas PK (Strategi Nasional Pencegahan Korupsi), pengaduan tahun ini hingga 16 Desember 2022, yakni sektor jasa keuangan sebanyak 391 aduan, e-commerce sebanyak 181 aduan, perumahan 150 aduan dan lain-lain 133 aduan.
 
Kemudian aduan dari jasa telekomunikasi 58 aduan, jasa transportasi 60 aduan, barang elektronik, telematika dan kendaraan bermotor 45 aduan, listrik dan gas rumah tangga 11 aduan, obat dan makanan 25 aduan, serta layanan kesehatan 5 aduan.
Baca juga: Harga Rumah Subsidi Naik Tahun Depan

Wakil Ketua BPKN M.Mufti Mubarok menjelaskan dari sisi perumahan yang tahun lalu menjadi sektor utama dalam pengaduan BPKN ini, didominasi persoalan yang berkaitan dengan legalitas bangunan, pembangunan mangkrak, bangunan tidak sesuai yang dijanjikan, pengembalian biaya pembatalan.
 
"Banyak kasus-kasus pengembalian biaya atas pembatalan masih banyak masalah. Kita minta aksi stakeholders cepat," ujar Mufti.
 
Kemudian persoalan yang mendominasi pengaduan dalam sektor jasa keuangan adalah berkaitan dengan asuransi dengan kontribusi 85 persen, perbankan 8,7 persen serta pembiayaan leasing dan pinjol/financial technology (fintech).
 
Sementara pengaduan dari sisi e-commerce diwarnai masalah terkait cash on delivery (pembayaran di tempat), refund (pengembalian dana), pembatalan transaksi jual beli daring, pengiriman barang.
 
Meski demikian, jika dibandingkan dengan jumlah pengaduan pada tahun sebelumnya yakni 3.254 pengaduan, jumlah pengaduan 2022 terbilang lebih kecil.
 
Lebih lanjut, ia menuturkan pengaduan yang tersebar dalam 10 sektor tersebut di atas relatif terdistribusi, walau untuk layanan kesehatan obat dan makanan tidak banyak pengaduan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(KIE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan