Tarif Token Listrik PLN: Ini Besaran Harga untuk Daya 450 VA hingga 3.500 VA ke Atas

Jakarta: Seiring meningkatnya kebutuhan energi dan konsumsi listrik rumah tangga, banyak masyarakat mulai memperhatikan harga token listrik yang berlaku tahun ini. PT PLN (Persero) resmi menetapkan tarif baru untuk pelanggan prabayar per 1 Juli 2025, dengan penyesuaian berdasarkan golongan daya dan jenis pelanggan, baik yang bersubsidi maupun non-subsidi.
 
Kebijakan ini tetap mempertahankan tarif yang terjangkau bagi pelanggan bersubsidi, sementara golongan non-subsidi dikenakan tarif sesuai dengan biaya produksi listrik yang berlaku.

Harga token listrik 2025 berdasarkan golongan daya

Harga token listrik terbaru 2026. Foto: Shutterstock
 
Untuk pelanggan dengan daya 450 volt ampere (VA), tarif listrik tetap diberikan subsidi oleh pemerintah sebesar Rp415 per kilowatt hour (kWh). Golongan ini termasuk dalam kategori masyarakat berpenghasilan rendah yang mendapat bantuan langsung dari negara.

Sementara itu, pelanggan dengan daya 900 VA masih terbagi menjadi dua kategori, yaitu subsidi dan non-subsidi. Pelanggan 900 VA bersubsidi dikenakan tarif sebesar Rp605 per kWh, sedangkan untuk pelanggan 900 VA non-subsidi tarifnya naik menjadi Rp1.352 per kWh.
 
 

Baca juga: Cara Paling Gampang Pantau Sisa Token Listrik Tanpa Keluar Rumah

 
Bagi pelanggan dengan daya lebih besar, yaitu 1.300 hingga 2.200 VA, tarif listrik ditetapkan sebesar Rp1.444,70 per kWh. Adapun pelanggan rumah tangga dengan daya 3.500 VA ke atas dikenakan tarif tertinggi, yakni Rp1.699,53 per kWh.
 
Penyesuaian tarif ini dilakukan untuk menjaga kestabilan pasokan energi nasional sekaligus mendukung efisiensi penggunaan listrik di sektor rumah tangga.

Simulasi pembelian token listrik

Harga token listrik terbaru 2026. Foto: Shutterstock
 
Token listrik prabayar bisa dibeli dengan nominal mulai dari Rp20.000 hingga Rp1.000.000. Nilai rupiah tersebut nantinya dikonversi menjadi energi listrik (kWh) sesuai tarif yang berlaku untuk golongan daya pelanggan.
 
Sebagai contoh:
 
Jika kamu memiliki daya 900 VA non-subsidi dengan tarif Rp 1.352/kWh, maka saat membeli token Rp 50.000, kamu akan mendapatkan sekitar 35–37 kWh setelah dipotong biaya pajak penerangan jalan (PPJ).
 
Untuk pelanggan 450 VA bersubsidi, jumlah kWh yang diterima tentu lebih banyak karena tarif per kWh-nya jauh lebih rendah.

Cara cek dan beli token listrik dengan mudah

Kini masyarakat bisa membeli token listrik dengan lebih praktis melalui berbagai kanal:

1. Aplikasi PLN Mobile
2. ATM, mobile banking, dan e-wallet seperti DANA, OVO, GoPay
3. Minimarket seperti Alfamart dan Indomaret
4. Marketplace resmi yang bekerja sama dengan PLN
5. Setelah pembelian berhasil, pelanggan akan mendapatkan kode 20 digit token yang dimasukkan ke meteran listrik.

Tips menghemat pemakaian listrik di rumah

Agar saldo token tidak cepat habis, ada beberapa cara sederhana yang bisa dilakukan:

1. Gunakan lampu LED hemat energi.
2. Matikan alat elektronik saat tidak digunakan.
3. Atur suhu AC di 24–26 derajat agar lebih efisien.
4. Hindari penggunaan alat berdaya besar secara bersamaan.

Dengan manajemen pemakaian yang tepat, tagihan listrik prabayar bisa lebih terkendali setiap bulan.
 
Harga token listrik PLN tahun 2025 tetap stabil untuk sebagian besar golongan, terutama pelanggan bersubsidi. Namun, pelanggan non-subsidi perlu lebih cermat dalam mengatur penggunaan listrik agar pengeluaran bulanan tetap efisien.
 
Program digitalisasi dan kemudahan pembelian token lewat aplikasi kini juga membantu masyarakat mengisi ulang listrik kapan pun dan di mana pun dengan cepat.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di

Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id