
Menteri PUPR meninjau kota cerdas di Korsel. Foto: Kementerian PUPR
Lokasi pertama yang dikunjungi adalah Kota Khusus Otonom Sejong dan secara de facto merupakan Ibu Kota Administratif Korsel. Kota Sejong dibangun dengan filosofi desentralisasi dan pemerataan pertumbuhan.
Baca juga: Bangun 100 Smart Village di IKN, Pemerintah Gandeng Korsel |
Kota Sejong mulai dibangun sejak 2007 dan selesai pada 2019 yang disiapkan untuk mengatasi isu kesenjangan pembangunan antar wilayah yang terpusat di Kota Seoul.

Kota Sejong di Korsel. Foto: Kementerian PUPR
Kota Sejong menjadi model baru desentralisasi sesuai dengan era demokrasi untuk meningkatkan standar hidup masyarakat dengan konsep Kota Cerdas (Smart City) yang mengintegrasikan teknologi pada semua aspek kehidupan.
Baca juga: Wujudkan Konsep Forest City dalam Pembangunan IKN |
Menteri Basuki dalam kunjungan kerjanya juga akan meninjau Kota Busan yang menjadi proyek percontohan pengembangan kota cerdas di Korsel selain Kota Sejong.

Busan Eco Delta Smart City di Korsel. Foto: Kementerian PUPR
Filosofi pembangunan Busan Eco Delta Smart City adalah menjadikan sebuah kota global, yang inovatif dan berkembang di mana alam, manusia, dan teknologi bertemu untuk kemajuan masa depan.

Busan Eco Delta Smart City di Korsel. Foto: Kementerian PUPR
Lokasi selanjutnya yang dikunjungi adalah pengembangan Kota Hijau Songsan yang merupakan pusat kota baru di wilayah Namyang-eup dan Songsan-myeon di Hwaseong, Gyeonggi-do, Korsel yang ditargetkan selesai pada 2022.

Kota baru yang ada di Korsel. Foto: Kementerian PUPR
Menteri Basuki melihat langsung Kota Baru Song-Do yang merupakan Distrik Bisnis Internasional di Korsel. Dikembangkan di atas lahan seluas 600 hektar (ha) dari total wilayah suas 1.500 ha di sepanjang tepi laut Incheon, Songdo menjadi pintu gerbang ke Laut Asia Timur yang dirancang untuk hidup dan bekerja.
.jpg)
Kota baru yang ada di Korsel. Foto: Kementerian PUPR
Songdo mengedepankan konsep kota keseimbangan yang memadukan perpaduan ideal antara hunian, lingkungan budaya, bisnis, ritel, dan rekreasi.
Songdo dirancang sebagai kota ramah pejalan kaki, dengan jalan yang dapat dilalui pejalan kaki, emisi 70 persen lebih rendah, ruang hijau 40 persen, dan kota yang mendorong hidup aktif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News