CEO Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda mengatakan tren pasar perumahan harus kembali jatuh dan kecenderungan penurunan ini diperkirakan akan terus berlanjut sampai triwulan berikutnya.
"Sangat disayangkan, pasar perumahan yang mulai bertumbuh harus kembali terpuruk karena wabah covid-19. Hampir semua pengembang tidak sempat mengantisipasinya," katanya di Jakarta, Kamis, 8 April 2020.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Berdasarkan riset, pasar perumahan primer di DKI Jakarta mengalami penurunan cukup tinggi dari sisi jumlah unit maupun nilai penjualan dibandingkan triwulan sebelumnya.
Nilai penjualan rumah primer pada kuartal I-2020 tercatat sebesar Rp83,2 miliar atau mengalami penurunan sebesar 33,3 persen (qtq). Nilai tersebut masih lebih rendah dibandingkan triwulan yang sama tahun lalu yaitu sebesar 24,3 persen (yoy).
Hal ini juga tergambar dari jumlah unit terjual yang juga mengalami penurunan sebesar 37,9 persen (qtq) atau turun sebesar 29,4 persen (yoy).
Dari total penjualan yang ada, segmen harga rumah di atas Rp2 miliar mendominasi sebesar 75 persen. Sedangkan komposisi penjualan rumah dengan harga Rp1- 2 Miliar sebesar 25 persen.
"Diharapkan para pengembang dapat cepat melakukan antisipasi dari kejadian luar biasa ini karena di triwulan kedua diperkirakan pasar akan semakin memburuk bila wabah ini berkepanjangan," jelasnya.
Untuk itu, Ali mengimbau kepada semua pelaku industri dari pemerintah, perbankan, dan pengembang harus dapat bekerja sama untuk meminimalkan risiko pada industri properti.