Jakarta: Indonesia mengusung kota yang berkelanjutan seiring berjalan waktu. Hal ini juga memengaruhi pentingnya prinsip-prinsip berkelanjutan di bidang real estat.
Colliers Indonesia mengungkapkan kerangka peraturan untuk konstruksi berkelanjutan di Indonesia cukup kuat sehingga pengembang dan penghuni wajib menavigasi kebijakan berkelanjutan sejak tahap perencanaan. Selain itu, hal ini juga memastikan kepatuhan serta memaksimalkan dampak positif proyek terhadap lingkungan dan pasar properti.
Head of Project Management, Rahmat Daresa Alam mengatakan bahwa pasar industri yang semakin kompetitif membuat para pengembang mengintegrasikan keberlanjutan ke dalam proyek secara efektif.
“Tidak hanya akan memenuhi standar regulasi saja, tetapi juga menarik segmen yang lebih besar para konsumen yang memprioritaskan gaya hidup peduli lingkungan," ujar Rahmat dalam keterangan pers yang diterima, Jumat, 21 Maret 2025.
Ia juga menambahkan daya tarik keberlanjutan dan desain ramah lingkungan akan meningkat berkat dukungan dari pemerintah, seperti pengurangan pajak. Apabila pengembang membangun gedung atau penghuni melakukan fit-out melalui konsep tersebut, langkah ini dapat juga menarik investor agar mengadopsi konstruksi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Baca juga: Peluang dan Tantangan Properti Bersertifikat Hijau di Indonesia |
Selain persyaratan regulasi, adapun permintaan pasar yang meningkat untuk solusi real estat berkelanjutan. Dengan mengadopsi sertifikasi hijau selaras dengan tren keberlanjutan, hal ini menjadi pembeda dengan gedung lain sekaligus mematuhi regulasi untuk masa mendatang.
Berdasarkan pengamatan Colliers, distribusi sertifikasi hijau yang terbatas dalam bangunan komersial memberikan peluang bagi pengembang dan penghuni untuk mengadopsi praktik desain berkelanjutan seiring meningkatnya permintaan untuk perusahaan ramah lingkungan.
Strategi berkelanjutan meminimalkan dampak lingkungan
Melalui penerapan strategi desain berkelanjutan, langkah ini dapat membantu meminimalkan dampak lingkungan dari sebuah bangunan. Selain itu, memberikan manfaat signifikan bagi pengembang serta penghuni.
Memahami perbedaan desain yang signifikan antara bangunan baru dan bangunan sudah jadi sangat penting untuk praktik keberlanjutan yang efektif. Ada beberapa fitur desain yang dapat berdampak positif pada keberlanjutan, yakni efisiensi energi, konservasi dan pengelolaan air, bahan konstruksi, pengelolaan air hujan, kualitas lingkungan dalam ruangan, keterlibatan dan pendidikan komunitas, serta sertifikasi keberlanjutan.
Dengan demikian, desain berkelanjutan memberikan manfaat yang substansial bagi pengembang dan penghuni sebagai sebuah investasi yang bijaksana berkaitan dengan dampak lingkungan serta kinerja finansial. (Theresia Vania Somawidjaja)
Cek Berita dan Artikel yang lain di