Selama pandemi berlangsung atau dari Maret 2022 hingga Desember 2021, Rumah.com mengalami pertumbuhan pengunjung hingga 135 persen dibandingkan periode yang sama di tahun-tahun sebelumnya.
Kenaikan tersebut didorong oleh peringkat keterjangkauan yang lebih tinggi, tingkat kepuasan dan skor iklim properti hunian saat ini, persepsi yang lebih positif terhadap upaya pemerintah melalui berbagai stimulus yang dikeluarkan dan pandangan positif yang lebih tinggi terhadap harga properti
Country Manager Rumah.com Marine Novita menyatakan bahwa hasil Rumah.com Consumer Sentiment Study H1 2022 menunjukkan adanya kenaikan indeks sentimen dimana secara keseluruhan tingkat kepuasan, peringkat keterjangkauan, dan skor iklim properti hunian saat ini mengalami kenaikan dari periode sebelumnya.
"Adanya kenaikan kepuasan terhadap iklim properti hunian saat ini didorong oleh peningkatan suplai properti yang tersedia di pasar, pengembalian investasi properti yang lebih tinggi serta meningkatnya kemudahan dalam mendapatkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR)," jelas Marine.
Pandemi yang telah berlangsung selama dua tahun membuat masyarakat Indonesia mengubah cara mereka mengkonsumsi dan mencari informasi termasuk di bidang properti.
"Mereka makin nyaman untuk mencari properti secara online. Survei menunjukkan dua dari tiga responden atau 64 persen responden nyaman memilih properti secara online. Sementara sekitar 46 persen responden merasa nyaman dengan melihat properti secara virtual," ujarnya.
Marine mengungkapkan, pencari properti secara online secara umum kini makin mengandalkan platform online seperti media sosial, portal properti dan situs perusahaan pengembang. Survei menunjukkan bahwa 73 persen responden menggunakan media sosial dan 59 persen responden lainnya menggunakan portal properti untuk mencari rumah.
"Sementara lebih dari setengah responden sudah tidak mengandalkan platform tradisional seperti surat kabar, majalah, dan radio untuk mencari properti idaman. Hal ini seperti dinyatakan oleh 10 persen responden untuk surat kabar, dan masing-masing 6 persen untuk majalah dan radio,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News