Studio arsitek Jean Nouvel telah menyerahkan proposal untuk pembangunan Shenzhen Opera House. Gedung tersebut bakal didapuk jadi landmark budaya baru.

Gedung opera seluas 220 meter persegi di Semenanjung Shekou, akan terbentang di sepanjang tepi pantai. Gedung opera bakal dilengkapi 2.300 kursi, teater konser 1.800 kursi dan 800 kursi untuk fasilitas lain.
Menurut Jean Nouvel, desain arsitektur dimaksudkan untuk membangun koneksi ke laut, mengingatkan tentang sejarah kota sebagai desa nelayan.

"Shenzhen selalu selaras dengan Laut Cina Selatan. Gedung opera akan menyambut dan menggabungkan laut," jelas Nouvel dikutip Dezeen.
Desain Jean Nouvel adalah pemenang kompetisi arsitektur internasional untuk gedung opera. Peserta lainnya termasuk BIG, Snøhetta, MVRDV dan Kengo Kuma.
Pemerintah Shenzhen meminta peserta untuk merancang "istana seni kelas dunia" yang nantinya akan menjadi inti dari masterplan kota Shenzhen yang melibatkan pembangunan sembilan landmark budaya lainnya.

Di samping aula pertunjukan utama, Shenzhen Opera House akan berisi teater multifungsi dengan 400 kursi, ruang budaya untuk publik dan area belakang panggung termasuk tempat tinggal untuk artis.
Beberapa detail telah diungkapkan tentang desain, tetapi Jean Nouvel berencana membuat auditorium utama terlihat jelas di seluruh gedung. Aula utama ini juga akan menggabungkan loggia besar yang akan membuka ke teras.

Untuk membantu menghubungkan bangunan dengan air di sekitarnya, desain akan mencakup penggunaan bahan warna-warni seperti yang dikenal sebagai nacre, bahan bercahaya yang diproduksi di cangkang beberapa moluska.
Bahan warna-warni akan digunakan di serambi pintu masuk utama, menghiasi dinding dan lekukan balkon di auditorium utama.
"Menggunakan pantulan putih berkilau dari bahan nacreous akan menjadi pertemuan laut dengan auditorium dan ruang konser Opera House," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News