Namun, langkah berbeda justru dilakukan oleh Arquitectura-G. Perusahaan arsitektur tersebut membangun rumah baru di balik dinding abad pertengahan di Pulau Satir, Spanyol.
Alasan perusahaan arsitektur berbasis di Barcelona itu tidak membongkar tembok tua adalah untuk mempertahankan nilai historis dari bangunan tersebut. Alhasil, hunian yang dijuluki Single Family House itu didirikan di balik tembok yang masih bertahan hingga kini.
Bangunan baru memiliki beberapa bagian dengan fungsi berbeda. Lantai dasar difungsikan sebagai kamar tidur dan toilet.
Sementara, aula tengah berfungsi sebagai ruang tamu. Aula tengah dan lantai dasar dihubungkan oleh tangga spiral untuk memudahkan mobilisasi penghuni.
Selain itu, arsitek mendesain dua jendela besar menghadap ke tembok abad pertengahan. Penghuni juga bisa memandang langsung Gunung Mongri yang berada di sekitar wilayah tersebut.
Soal interior, Arquitectura-G memanfaatkan kayu yang dicat putih untuk meningkatkan kecerahan ruangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
