Studio arsitektur Pareid dan mahasiswa dari Universitas Chulalongkorn merancang Pylonesque, ruang kelas tambahan yang memiliki tempat penampungan air.

Foto: Beer Singnoi
Atap ruang kelas dibentuk menyerupai sebuah corong yang dapat menampung air hujan. Kemudian air tersebut disalurkan ke tempat penyimpanan yang berada di bawah tanah.
Struktur ruang kelas dirancang terbuka yang disesuaikan dengan iklim di Thailand panas dan lembab. Desain tersebut juga membuat ruang kelas tak memerlukan pendingan dan cahaya dari lampu.

Foto: Beer Singnoi
"Pylonesque dirancang dengan tujuan memanfaatkan lingkungan alami sambil membatasi beberapa dampak yang tidak diinginkan," ungkap arsitek Hadin Charbel dikutip Dezeen.
Struktur ruang kelas terbuat dari kerangka baja sederhana yang dibentuk menyerupai tiang listrik. Pelapisnya terbuat dari vinil tembus cahaya berwarna cerah serta kayu lapis untuk isolasi termal.

Foto: Beer Singnoi
"Dengan mempelajari metode konstruksi yang digunakan untuk tiang listrik, kami memutuskan untuk menghasilkan struktur yang dapat berfungsi ganda sebagai perancah," jelasnya.
Menurutnya, struktur bangunan ruang kelas tersebut menyerupai modul payung terbalik. Rangka baja dipadukan dengan atap bergelombang berwarna ungu dan kanopi merah yang kontras.

Foto: Beer Singnoi
Para arsitek juga merancang berbagai furnitur modular untuk digunakan di ruang kelas. Alasannya memungkinkan siswa dan staf nantinya untuk mengatur ulang furnitur sesuai kebutuhan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News