Jakarta: Selain Kapel Sistina, ada kapel lain untuk prosesi Konklaf berlangsung. Kapel Paulina inilah menjadi salah satu rangkaian prosesi para Kardinal Elektor melantunkan “Veni Creator Spiritus” (memohon Roh Kudus) menuju Kapel Sistina.
Kapel Paulina merupakan rencana utama pembangunan kompleks Saint Mary Major. Nama Kapel ini diambil dari Paus Paulus V yang menugaskan Carlo Maderno pada 1615.
Seluruh kapel dihiasi dengan marmer berwarna yang indah hingga area kubah. Dirancang oleh Girolamo Rainaldi dan dibuat oleh Pompeo Targone, kapel ini terdiri dari empat kolom yang ditutupi dengan lapisan lapis lazuli berwarna biru tua yang menggambarkan langit berawan dan gerbang surgawi.
Pintu masuk ke Kapel melalui pintu monumental dari Aula Besar Cuirassier (Salone dei Corazzieri). Ruangan tersebut berukuran panjang sekitar 42 meter, lebar 13 meter, dan tinggi 20 meter.
Lukisan dinding dilukis di bawah pengawasan Giuseppe Cesare yang dikenal sebagai Cavalier d'Arpino yang mengarahkan sekelompok pelukis, termasuk seniman berkaliber Giovanni Baglione, Lodovico Cigoli, dan Guido Reni.
Di sisi lain, kubah kapel dilukis oleh Lodovico Cigoli yang menggambarkan Bunda Maria disambut ke dalam kemuliaan surgawi. Lukisan tersebut terlihat Maria beristirahat di atas reproduksi bulan yang realistis sesuai dengan pengamatan astronomi yang diterbitkan Galileo Galilei dalam karangan Sidereus Nuncius di 1610.
Kapel Paulina merupakan rencana utama pembangunan kompleks Saint Mary Major. Nama Kapel ini diambil dari Paus Paulus V yang menugaskan Carlo Maderno pada 1615.
Seluruh kapel dihiasi dengan marmer berwarna yang indah hingga area kubah. Dirancang oleh Girolamo Rainaldi dan dibuat oleh Pompeo Targone, kapel ini terdiri dari empat kolom yang ditutupi dengan lapisan lapis lazuli berwarna biru tua yang menggambarkan langit berawan dan gerbang surgawi.
Pintu masuk ke Kapel melalui pintu monumental dari Aula Besar Cuirassier (Salone dei Corazzieri). Ruangan tersebut berukuran panjang sekitar 42 meter, lebar 13 meter, dan tinggi 20 meter.
Lukisan dinding dilukis di bawah pengawasan Giuseppe Cesare yang dikenal sebagai Cavalier d'Arpino yang mengarahkan sekelompok pelukis, termasuk seniman berkaliber Giovanni Baglione, Lodovico Cigoli, dan Guido Reni.
Baca juga: Menelusuri Arsitektur Kapel Sistina, Lokasi Konklaf Paus Baru |
Di sisi lain, kubah kapel dilukis oleh Lodovico Cigoli yang menggambarkan Bunda Maria disambut ke dalam kemuliaan surgawi. Lukisan tersebut terlihat Maria beristirahat di atas reproduksi bulan yang realistis sesuai dengan pengamatan astronomi yang diterbitkan Galileo Galilei dalam karangan Sidereus Nuncius di 1610.
Desain kubah sempat sama dengan Kapel Sistina

Kapel Paulina. Foto: Artsandculture
Awalnya, Paulus V merancang dekorasi kubah seperti Kapel Sistina. Namun, proyek tersebut memudar. Tahun 1616, langit-langit kubah tersebut dihiasi dengan plesteran putih dan emas, serta gambar malaikat di bagian jendela. Desain itu dipercayakan kepada Martino Ferabosco yang terinspirasi dari langit-langit di Ruang Kerajaan (Sala Regia) di Vatikan.
Di tengah langit-langit kubah, ada lukisan malaikat dengan hosti, piala, dan Kitab Wahyu (Angelo con ostia, calice e libro dell’Apocalisse) juga terbuat dari emas dan plesteran putih. Malaikat tersebut menggantikan lambang asli Paulus V.
Di sisi kanan, ada balkon marmer yang mewah dari abad ke-17. Balkon yang dilapisi marmer ini khusus untuk paduan suara saat misa berlangsung.
Selain itu, mural-mural diselesaikan pada 1818, hanya dalam sebulan setelah ditugaskan oleh Paus Pius VII. Hiasan yang digunakan merupakan hasil karya gabungan 11 pelukis dan menampilkan ceruk berisi patung para Rasul, Penginjil, dan Santo Paulus.
Terakhir, permadani di altar dengan kain tenun Prancis yang dibuat tahun 1824. Kain tersebut berdasarkan model karya Abel de Pujol pada 1817 dan menampilkan L’ultima predica di Santo Stefano (Santo Stefanus). (Theresia Vania Somawidjaja)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News