Menara observasi bawah air bernama Ashizuri tersebut dirancang oleh seorang insinyur bernama Yoshikatsu Tsuboi. Menara ini menjadi salah satu bangunan atau landmark yang tersisa dari era Showa.
.jpg)
Konon, menara ini dibangun atas ide Mizobuchi yang menjabat sebagai gubernur prefektur Kochi saat itu. Dia ingin menyelam ke dalam air dengan menggunakan sepatu.
Di era 70-an dikatakan sebagai zaman laut, dan pembangunan menara observasi ini menjadi yang pertama dan sangat penting karena bisa memperkenalkan keindahan bawah laut Jepang saat itu.
.jpg)
Kemudian di berbagai tempat mulai dibangun menara observasi serupa. Ashizuri menjadi menara observasi tertua keempat di Jepang yang memiliki pengaruh pada konstruksi masa depan dan sejarah arsitektur Jepang.
Menara ini tetap menjadi landmark Taman Nasional Ashizuri-Uwakai yang luar biasa dan penting secara historis karena menampilkan desain ikonik Jepang di Era Showa.
Desain unik

Menara observasi ini menjadi daya tarik wisatawan karena bentuknya yang unik. Menara ini menyerupai salib dengan warna merah dan putih yang mencolok di antara birunya laut.
Setelah merancang menara, Tsuboi kemudian diangkat sebagai profesor Universitas Kyushu sebagai dekan Fakultas Arsitektur. Beberapa kalangan percaya bahwa desain menara observasi ini dipengaruhi Kenzo Tange tokoh penting dalam arsitektur Metabolisme.

Menara ini bisa diakses melalui sebuah jembatan ramping sejauh 24 meter yang membentang di bawah laut. Menara ini terdiri dari dua tingkat yang dihubungkan dengan tangga spiral.
Para pengunjung dapat menikmati pemandangan laut sedalam tujuh meter. Ada banyak hewan laut dan karang yang dapat ditemui seperti kumpulan ikan, penyu, manta, hingga lobster.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News