Studio arsitektur MAD merancang Yiwu Grand Theater menyerupai sebuah kapal berbalut kaca yang sedang berlayar di laut. Gedung pertunjukan dibangun di tepi sungai Dongyang.
"Bangunan ini ditentukan oleh lapisan layar kaca yang mengingatkan pada kapal-kapal Tiongkok yang pernah mengangkut barang," kata studio MAD dikutip Dezeen.
(Foto: Dezeen)
Bagian atap dibuat dengan gaya Jiangnan, arsitektur vernakular kuno yang khas daerah itu. Atap tersebut juga yang membentuk gedung pertunjukan menyerupai sebuah kapal layar yang bisa dibuka tutup secara otomatis.
Tak hanya eksteriornya yang menarik, MAD juga merancang bagian interior dengan apik. Bagian dalam dibuat sederhana dengan banyak ruang kosong sehingga gedung tersebut tampak lebih luas.
(Foto: Dezeen)
Gedung pertunjukan terdiri atas dua gedung teater dan pusat konferensi. Bangunan teater pertama tiga auditorium yang berkapasitas 1.600 kursi. Sementara, gedung teater kedua berkapasitas 1.200 kursi teater.
Bukan tanpa alasan gedung pertunjukan ini dibuat dengan sangat indah dan mencerminkan masa lalu dari sejarah kota. Sebab, kawasan tersebut tengah dipersiapkan menjadi pusat budaya baru dan ruang publik di kota.
(Foto: Dezeen)
Nantinya, gedung pertunjukan bisa diakses dari kedua sisi sungai. Selain itu, akan dibangun sebuah jembatan melengkung untuk pejalan kaki yang menghubungkan area selatan dan utara. Konstruksi teater akan dimulai pada 2020.
"The Grand Theatre Yiwu telah dirancang sebagai monumen untuk kota. Fungsinya, untuk menghubungkan penduduk ke area tepi laut," kata MAD.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
