Cirebon: Cagub Jabar nomor urut 1 Acep Adang Ruhiat sepakat dengan jawaban Cagub Jabar nomor urut 2 Jeje Wiradinata terkait dengan strategi untuk meningkatkan skor indeks kerukunan umat beragama (KUB) di Jawa Barat.

Menurut Acep Adang, dalam toleransi beragama pada agama Islam, masyarakat menjunjung tinggi dan menjaga ukhuwah atau tali persaudaraan. Hal mendasar ini yang ditekankan Acep Adang dan Jeje Wiradinata dalam memberantas intoleransi beragama di Jawa Bawat.

"Ukhuwah ini merupakan ciri khas yang tentu kita jaga di dalam konteks bagaimana berbangsa dan bernegara, terutama di dalam toleransi beragama. Yang kita maksud adalah bagaimana keberagaman yang ada di Jawa Barat harus kita pelihara," tegas Acep Adang dalam debat kedua Pilgub Jabar 2024 di Hotel Patra Cirebon, Jabar, Sabtu, 16 November 2024.

Dijelaskan lebih lanjut, menunjung tinggi dan menjaga toleransi antar umat beragama ditenkankan betul-betul pada agama Islam. Sebab dalam konteks persaudaraan pada agama Islam, ukhuwah terbagi ke dalam empat jenis.

 

"Dalam konteks persaudaraan kita mengenal ada ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathaniyah, dan ukhuwah insaniyah. Ditambah apa yang disebut ukhuwah ijtima'iyah," papar Acep Adang.

Diketahui, ukhuwah Islamiyah merupakan persaudaraan didasarkan pada nilai-nilai Islam, dan bukan hanya persaudaraan sesama umat Islam saja. Sementara ukhuwah wathaniyah adalah persaudaraan sesama anak bangsa atau satu bangsa. Konsep ini merupakan aktualisasi dari kesadaran antar warga sebangsa dan setanah air.

Ukhuwah wathaniyah adalah persaudaraan sesama anak bangsa atau satu bangsa. Konsep ini merupakan aktualisasi dari kesadaran antar warga sebangsa dan setanah air. Sedangkan ukhuwah ijtima'iyah adalah persaudaraan yang dijalin berdasarkan rasa kemanusiaan yang bersifat universal.

Dalam sesi keempat debat Pilgub Jabar 2024, pasangan cagub-cawagub Jabar nomor urut 1 Acep Adang Ruhiat-Gitalis Dwi Natarina mempertanyakan strategi dan langkah paslon cagub-cawagub Jabar nomor urut 2 Jeje Wiradinata dalam meningkatkan skor KUB di Jabar.

 

Sebab berdasarkan survei KUB pada 2023, indeks KUB Jabar menunjukkan angka 79, lebih tinggi dari rata-rata nasional yang hanya sebesar 76. Namun pada faktanya, masih ada tindakan-tindakan yang menodai kerukunan umat beragama di Jawa Barat.

Menurut Jeje, pemberantasan intoleransi beragama harus dilakukan upaya dan cara yang luar biasa, bukan pada penegakkan hukum. Namun, pada upaya dalam membangun kesadaran untuk menghormati dan menghargai satu sama lain.

"Terjadinya intoleransi karena adanya faktor-faktor kecurigaan, agama satu seolah-olah akan melakukan intervensi kepada agama yang lain. Oleh karena itu, tentu duduk bersama membangun kebersamaan adalah hal yang luar biasa dalam rangka penanganan intoleransi," ucap Jeje menjelaskan.