medcom.id, Jakarta: Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat membantah isu yang beredar terkait adanya penggsuran di wilayah Kompleks Perumahan Industri Kecil (PIK) Kopti Semanan, Kalideres, Jakarta Barat. Menurut Djarot, Pemprov tidak mungkin akan menggusur kawasan industri tahu dan tempe itu.
"Siapa yang mau gusur iki, enggak masuk akal. Saya ini wong cilik, rakyat jelata, tahu betul. Daerah ini sudah bertahun-tahun, justru industri perumahan seperti ini yang kita angkat derajat dan kualitasnya," kata Djarot di lokasi, Rabu (30/11/2016).
Djarot menilai, isu penggusuran di wilayah industri tahu tempe itu diembuskan untuk membuat kepercayaan warga Jakarta pada Ahok-Djarot menurun. Pemprov sambung Djarot malah berencana akan menjadikan wilayah tersebut menjadi kompleks wisata edukasi dan wisata kuliner.
"Anak sekolah biar ngerti, mau makan tempe, supaya enggak dicekokin makanan luar negeri yang enggak bagus," terang Djarot.
Kasmari, perajin tempe yang tergabung dalam Koperasi Pengusaha Tahu Tempe Indonesia (Kopti) memohon calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat tak menggusur rumah para perajin tempe. Ia menyampaikan itu karena ia mendengar desas-desus Pemprov DKI bakal menggusur rumahnya.
Kasmari mengungkapkan, isu yang belum pasti itu sudah membuatnya was-was. Sebab, penghasilan sehari-harinya berasal dari produksi tempe.
"Saya hidup di Kopti, kehidupan saya di Kopti, penghasilan saya dari Kopti, tolong jangan diotak-atik, karena ada isu digusur, kalau sampai digusur mau dikemanakan, ibarat jamur sudah berkembang walau baunya enggak enak tapi hasilnya luar biasa," kata kasmari.
Kopti tetap bisa eksis meski krisis ekonomi 1998 sempat melanda. Oleh karenanya ia menyayangkan bila Pemprov DKI menggusur tempat Kopti mendulang uang.
"Karena ini sentra produksi tahu tempe yang dibanggakan DKI maupun nasional," ungkap Kasmari.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((ALB))