medcom.id, Jakarta: Proses kampanye Pilkada DKI Jakarta segera masuk babak akhir. KPU DKI bakal menyelenggarakan debat terakhir pada 10 Februari 2017 dengan tema kependudukan dan peningkatan kualitas hidup manusia.
Dalam tema besar itu, paslon bakal diuji tiga hal yakni pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak; anti narkoba; dan kebijakan disabilitas. Calon Gubernur dan Wakil Gubernur nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok - Djarot Saiful Hidayat sudah punya andalan buat sejumlah sub tema.
Salah satu yang bakal jadi andalan dalam menangani masalah anak dan perempuan adalah program aplikasi Qlue dan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA). Ahok mengatakan di dalam RPTRA, semua permasalahan dari anak usia kandungan hingga lansia bisa diselesaikan.
"Termasuk kita bangun RPTRA tuh itu fungsinya (pemberdayaan anak dan perempuan)," kata Ahok di kawasan Tegal Alur, Jakarta Barat, Rabu (8/2/2017).
Ahok menjelaskan di dalam RPTRA ibu-ibu PKK dapat mendapat pengajaran soal laktasi, menjahit dan kegiatan keterampilan yang lain. Cara ini bisa membikin para ibu rumah tangga menjadi semakin mandiri.
Selanjutnya, aplikasi Qlue digunakan Ahok-Djarot sebagai bentuk perlindungan anak dan perempuan. Masyarakat dapat dengan mudah menggunakan aplikasi ini untuk mengadu segala macam bentuk kekerasaan pada anak dan perempuan.
"Kita ada apa-apa ya lapor saja ada di Qlue. Di sana ada pusat pelayanan kita yang bisa ditindaklanjuti," terang dia.
Dari segi birokrasi, Ahok mengatakan sudah ada biro khusus yang menangani masalah tersebut. Bahkan DKI punya biro khusus untuk menangani rumah perlindungan.
"Kan sekarang sudah ada pusat pelayanan terpadu pemberdayaan perempuan dan anak. Itu biasanya kita sebut P2PTP2A. Jadi sudah lengkap semua," beber dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((REN))