medcom.id, Jakarta: Lingkaran Survei Indonesia (LSI) memprediksi pilkada DKI Jakarta 2017 bakal berjalan dua putaran. Namun, ternyata, mayoritas warga Jakarta menginginkan pilkada hanya berlangsung satu putaran.
Peneliti LSI Ardian Sopa mengatakan, temuan survei LSI pada Januari 2017 mengungkapkan, sebesar 75,6 persen publik DKI ingin pilkada hanya berlangsung satu putaran. Sementara itu, hanya 13,4 persen yang ingin pilkada berlangsung dua putaran.
Menurut Ardian, ada tiga alasan mengapa publik ingin pilkada berlangsung satu putaran. Pertama, publik Jakarta ingin gubernur terpilih lebih cepat agar pemerintahan dapat segera berjalan.
"Sebesar 40,20 persen menyatakan alasan ini," ungkap Ardian di Kantor LSI, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (17/1/2017).
Kemudian, alasan lainnya, publik menilai pilkada satu putaran dapat menghemat anggaran daerah. Sebab, pilkada putaran kedua akan memakan biaya yang relatif sama dengan putaran pertama.
Dengan pilkada satu putaran, publik berharap anggaran tersebut bisa dialokasikan untuk program rakyat lainnya. Ardian mengatakan, sebesar 35,50 persen menyatakan alasan ini.
"Ketiga meminimalisasi konflik sosial. Sebesar 12,40 persen menyatakan alasan ini," papar dia.
(
Baca: Survei LSI: Anies Berpeluang Tersingkir di Putaran Pertama)
Meski publik ingin pilkada berlangsung satu putaran, namun lembaga survei milik Denny JA ini menghitung belum ada pasangan calon yang memperoleh dukungan untuk bisa menang dalam satu putaran. Misal, pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, masih membutuhkan tambahan dukungan di atas 13,30 persen untuk melengkapi dukungan saat ini, 36,70 persen.
Sementara itu, pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat masih butuh dukungan di atas 17,40 persen untuk melengkapi dukungan saat ini 32,60 persen. Pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno juga masih membutuhkan tambahan dukungan di atas 28,60 persen untuk melengkapi dukungan yang saat ini hanya 21,40 persen.
Survei terbaru LSI dilakukan pada 5-11 Januari 2017 dengan cara tatap muka terhadap 880 responden. Responden dipilih dengan menggunakan metode multistage random sampling.
Margin of error survei kali ini kurang lebih 3,4 persen. Survei dibiayai dengan dana sendiri dan dilengkapi dengan riset kualitatif: focus group discussion, media analisis, dan wawancara mendalam.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/yNLyO01b" frameborder="0" scrolling="no" allowfullscreen></iframe>
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((OGI))