Surabaya: Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur nomor urut 1,
Luluk Nur Hamidah dan Lukmanul Khakim menyoroti tingginya konflik sosial yang terjadi di perkotaan. Dalam debat publik perdana Pilgub Jawa Timur 2024, Luluk mengungkap bahwa 40 persen konflik sosial di Jawa Timur terjadi di wilayah perkotaan, dengan faktor ketimpangan ekonomi dan disharmoni sebagai penyebab utamanya.
"Kalau kita konsisten menerapkan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika sebenarnya ini akan memberikan jalan keluar terbaik terkait masalah kohesi sosial. Sebab, 40 persen konflik sosial terjadi di perkotaan dan seringkali diakibatkan oleh ketimpangan ekonomi, disharmonisasi, serta faktor kemiskinan," ujar Luluk dalam debat
Pilgub Jatim 2024 yang disiarkan langsung oleh YouTube KPU Jawa Timur, Jumat 18 Oktober 2024.
Luluk juga menekankan pentingnya kolaborasi lintasagama, budaya, dan komunitas untuk menjaga harmoni sosial di perkotaan. Menurut Luluk, program-program inklusif berbasis pendidikan dan dialog komunitas menjadi kunci penting dalam menciptakan keharmonisan.
"Kolaborasi antara lintasagama, lintasbudaya, serta program inklusi pendidikan baik di komunitas maupun lembaga formal adalah solusi penting. Dialog komunitas juga harus terus digalakkan untuk menjaga harmoni," tambahnya.
Dalam pandangan Luluk, Jawa Timur sebagai provinsi multikultural harus mampu menjaga keragaman agar tidak memicu disharmoni di masyarakat. Ia menegaskan bahwa Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika harus tetap menjadi fondasi utama dalam menjaga persatuan.
"Penting bagi kita untuk mengatasi masalah disharmoni ini. Jangan sampai keberagaman menimbulkan disharmoni di tengah masyarakat kita. Pancasila Jaya, Bhinneka Tunggal Ika harga mati," tegasnya.
Debat publik perdana Pilgub Jawa Timur ini diikuti oleh tiga pasangan calon. Selain Luluk-Lukman nomor urut 1, debat ini juga diikuti oleh pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak nomor urut 2, serta Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta nomor urut 3. Tema debat kali ini adalah Transformasi Sosial dan Peningkatan Produktifitas Sumber Daya Lokal untuk Kesejahteraan Masyarakat Jawa Timur, dengan melibatkan tujuh panelis dari akademisi.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((DHI))